Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
71
c. Meningkatnya Pemahaman Konsepsi Pembinaan
Teritorial (Binter) oleh sebagian Masyarakat
Meningkatnya pemahaman konsepsi pembinaan teritorial oleh
masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, di
lingkungan masyarakat sudah tidak ada lagi trauma politik dan
psikologis dari masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang terkait
Binter. Tidak ada lagi kecurigaan terhadap Pembinaan Teritorial
sebagai keterlibatan TNI AD dalam politik praktis. Pendapat sipil
tentang Komando kewilayahan (kowil) juga sudah berubah dengan
berbagai bentuk dukungannya kepada TNI AD.
Kedua, masyarakat telah memandang Binter sebagai bentuk
partisipasi TNI AD dalam membantu masyarakat dalam mengatasi
berbagai kesulitan hidupnya. Konsep pembinaan teritorial TNI AD
telah menyentuh kebutuhan masyarakat yang mendasar,
diantaranya pelibatan personil TNI AD/Satkowil sebagai tenaga
pendidik dan tenaga pengajar guru di pedesaan, sebagai pelopor
dalam hal memajukan hasil pertanian dan upaya pemasaran hasil
pertanian.
Ketiga, dalam masyarakat telah tumbuh kepercayaan dan
simpati kepada TNI AD, karena program Binter mampu
mempercepat jalannya pembangunan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Di beberapa daerah, masyarakat
mendukung Satkowil melalui partisipasi rakyat dan kepeduliannya
terhadap program Pembinaan Teritorial, seperti program TMMD (TNI
Manunggal Membangun Desa), TNI manunggal pertanian, TNI
manunggal buta aksara serta kegiatan dalam bentuk Karya Bhakti
maupun lainnya karena telah dipahaminya Binter oleh masyarakat.
d. Terpenuhinya Gelar Satkowil TNI AD sebagai
penyelenggara Pembinaan Teritorial (Binter).
Indikator keberhasilan dari terpenuhinya gelar Satkowil TNI
AD sebagai penyelenggara Binter adalah optimalnya pencapaian

