Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
di masyarakat. Budaya politik parokial dapat diubah menjadi budaya
politik subyek yang pada akhimya menjadi budaya poiitik partisipasi
melalui pendidikan politik. Pemantapan pendidikan politik bagi
generasi muda pada muaranya akan memantapkan budaya politik
Pancasila dalam kerangka sistem politik Indonesia berdasarkan
Pancasila.
b. Nicholay Aprilindo, SH. MH.
Pada salah satu tulisannya yang berjudul “Penerapan Wawasan
Nusantara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia", mengupas secara menyeluruh tentang
implementasi atau penerapan Wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara yang senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang belum
optimal, dunia yang tanpa batas, era barn kapitalisme, neo liberalisme,
neo imperialisme secara ekonomi, budaya dan politik serta kesadaran
warga negara akan arti berbangsa dan bernegara, rasa patriotisme
serta nasionalisme yang mulai pudar di kalangan remaja dan pemuda,
pola hidup westemisme serta paham radikal fundamentalisme
transnasional yang diikuti dengan aksi-aksi terorisme serta anarkisme
jalanan dengan menggunakan jubah-jubah dan simbol-simbol
keagamaan dan tantangan secara terselubung adalah gerakan-
gerakan komunisme klandestein yang memakai jubah dan simbol
keagamaan untuk memecah belah, mengadu domba dan menebar
kebencian, permusuhan serta fitnah antar dan inter agama. Hal
tersebut pada akhirnya melandasi timbulnya pertanyaan apakah
wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan
terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan
dalam terpaan nilai global yang menantang wawasan persatuan
bangsa.

