Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
seperti konflik Poso dan Sampang Madura yang baru terjadi.
Sebagaimana hasil penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian
(LKIP) tentang radikalisme yang dilakukan pada bulan Oktober 2010
hingga Januari 2011, terhadap siswa dan guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Jabodetabek, menunjukkan bahwa ham pir 50 persen
pelajar setuju dengan aksi radikal demi agama20. Terlepas dan
kontroversi tentang akurasi kebenaran data dari hasil survey tersebut,
hal itu menjadi keprihatinan bagi kita semua. Jika dikembalikan
kepada kondisi riil yang ada saat ini dimana terdapat peningkatan
kasus angka kekerasan atau perkelahian yang dilakukan oleh
pemuda/pelajar maupun keterlibatan anak-anak muda dalam kegiatan
terorisme, maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian tersebut
masuk akal dan patut dipertimbangkan. Di samping keterlibatan
generasi muda dalam aksi radikal di atas, maka yang perlu diwaspadai
juga adalah keterlibatan mereka dalam aksi terorisme21. Melihat pada
kenyataan yang ada, maka sangat disadari bahwa pemahaman
terhadap konsep Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu bangun
Wawasan nusantara di kalangan generasi muda sudah mengalami
kemunduran.
b. Konsep Persatuan dan Kesatuan.
Konsep Persatuan dan Kesatuan adalah konsep untuk
mengakumulasi kekuatan Nasional, sejarah telah mencatat dimana
para pemuda pada awal perjuangan kemerdekaan yang tergabung
dalam organisasi antara lain, Yong Java, Yong Ambon, Yong
Sumatera, dan Iain-lain, bersatu padu menghimpun kekuatan untuk
merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, sehingga
dapat memproklamirkan diri menjadi sebuah negara yang merdeka
dan berdaulat seperti saat ini. Hal itu terwujud karena adanya
persatuan dan kesatuan diantara segenap elemen bangsa
20 http://www.detik.com/, Kamis, 28/04/2011, 20:59 WIB
21 Irjen Pol (Pur) Ansyaad Mbai, Dampak Terorisme dan Strategi Penanggulangannya, hal 4

