Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
nasional lima tahun ke depan. Kondisi ketahanan pangan nasional yang
akan dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang cukup, bergizi
seimbang, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Pencapaian ketahanan
pangan nasional memerlukan dukungan penuh dari revitalisasi pertanian,
perikanan, dan kehutanan.
9. Landasan Teori
a. Teori Tradisional (1950-1970)
Pada tahun 1798, seorang pendeta Inggris bernama Thomas Robert
Malthus menerbitkan sebuah buku berjudul An Essay on the Principle o f
Population as It Affects the Future Improvement o f Society. Inti tesis
Malthus pada dasarnya adalah sebuah pemikiran bahwa pertumbuhan
penduduk cenderung melampui pertumbuhan pangan. Pendapat Malthus
yang sangat besar pengaruhnya adalah bahwa “dunia akan selalu kekurangan
pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang tumbuh dengan pesat.
Penduduk akan jatuh pada tingkat hidup yang subsisten, serba kekurangan
hingga meningkatkan kematian yang mengurangi pertumbuhan penduduk.
Pengurangan penduduk menyebabkan kemakmuran meningkat dan pada
gilirannya memicu pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi. Demikian siklus
ini bersambung terus tiada habisnya, sehingga sering disebut dengan
Malthusian Population Trap.31
Teori yang dicetuskan oleh Malthus tersebut kemudian diteruskan
oleh para Neo-Malthusian yang kemudian dikenal sebagai penganut faham
tradisionalis, mereka melihat hubungan antara pertumbuhan penduduk
dengan pertumbuhan ekonomi berlandaskan pada pola pikir 'population
crisis'. Para Neo-Maltusian makin banyak pengikutnya pada tahun 1950-
1970an ketika teijadi pertumbuhan penduduk yang tinggi terutama di Asia dan
Afrika yang berakibat pada berbagai krisis terutama pangan.
b. Teori Revisionis (1980an)
Kelompok yang mewakili aliran revisionis meragukan pendapat
tradisionalis dengan alasan belum ditemukannya cukup bukti empiris yang
31 Bloom, David E., David Canning dan Raymond Sevilla. 2003. The Demographic Dividend. A New
Perspective on the Economic Consequences o f Population Change. Santa Monica, Cali-fomia:
RAND.

