Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
23
10. Tinjauan Pustaka
Sri Moertiningsih Adioetomo, (2005), “Bonus Demografi Menjelaskan
Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk Dengan Pertumbuhan Ekonomi”
Sri Moerininsih memulai penjelasannya dengan uraian mengenai peranan
demografi dan perubahan penduduk dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pada beberapa dekade berkembang perdebatan atas pertanyaan: “Apakah
pertumbuhan penduduk menyumbang, menghambat ataukah tidak ada pengaruhnya
sama sekali”. Perdebatan tersebut berakhir dengan adanya pembuktian baru yang
memungkinkan ditemukannya pembuktian hipotesis, serta berubahnya pandangan
tentang pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Menurut Sri Moertininsgsih, perubahan struktur umur penduduk akibat transisi
demografi j angka panjang berdampak pada (1) peningkatan jumlah tenaga kerja,
yang apabila mendapatkan kesempatan kerja yang produktif, akan meningkatkan
total output; (2) penumpukan kekayaan yang lebih besar; apabila ada tabungan
masyarakat yang diinvestasikan seeara produktif; (3) tersedianya human capital
yang jumlahnya lebih besar apabila ada kebijakan investasi yang khusus diarahkan
untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.34
Bonus demografi juga memberikan peluang terbukanya the window o f
opportunity yang sangat singkat. Ini terjadi apabila rasio penduduk tidak produktif
dengan penduduk usia keija adalah yang terendah yang disumbangkan oleh
menurunnya proporsi penduduk muda (youth dependency ratio). Tidak lama
kemudian sumbangan proporsi penduduk tua akan meningkatkan lagi rasio antara
penduduk tidak produktif dengan penduduk usia produktif. Untuk itu diperlukan
respons kebijakan dari pemerintah dengan menyiapkan strategi
pemanfaatan peluang bonus demografi ini jauh-jauh hari menjadi sangat penting.
Mencermati gagasan dan pemikiran Sri Moertiningsih tersebut, maka Taskap
ini berupaya merespon dengan menawarkan kebijakan, strategi, dan upaya
pemanfaatan peluang bonus demografi guna meningkatkan ketahanan pangan dalam
rangka kemandirian bangsa melalui program keluarga berencana, kesehatan,
pendidikan, dan penyediaan lapangan pekeijaan baru.
34
Sri M oertiningsih Setyo A dioetom o, 2 0 0 5 , ibid
