Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
paling ampuh untuk membuat anak cerdas, anak tinggi, anak aktif, dan sebagainya.
Peraturan itu antara Iain mengatur jumlah zat-zat nongizi yang ditambahkan ke
daIam produk susu, juga mewajibkan pencantumannya di informasi nilai gizi, serta
pelarangan pencantuman klaim gizi dan kesehatan.
Sementara masyarakat sebagai pihak langsung yang menikmati iklan di
media massa tentulah juga merupakan pihak yang perannya penting untuk
mengontrol iklan yang beredar di masyarakat. Satu dari lembaga itu YLKI, pihak
yang kompeten untuk menerima suara-suara masyarakat ini dan kemudian
meneruskannya kepada pemerintah dan pihak-pihak lain yang berwenang. Kontrol
Iain yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menjadi “penikmat iklan
yang cerdas”.
Fakta-fakta yang ditemui saat ini, pada saat pembuatan, penyiaran, dan saat
iklan mempegaruhi pikiran objeknya, banyak negatifnya. Banyak sekali produk
pangan masuk ke pasar dengan brand yang tidak sesuai dengan fakta pangannya.
Brand imij yang dimunculkan sering tidak benar, tidak adil, tidak substantif, dan
tcrkadang sensansional. Fakta yang disebabkan produsen lebih mementingkan
bisnis dari nilai ideal ini diperparah dengan tidak selektifnya pers menentukan
layak tidaknya suatu iklan pangan disiarkan. Pers juga teijebak dengan kepentingan
bisnis untuk mcndapatkan laba yang lebih besar sehingga sering meloloskan iklan
atau bagian iklan yang sesungguhnya tidak layak siar.
Satu benteng agar iklan tidak segera mengubah pengetahuan dan persepsi
ojek ke arah yang negatif adalah orang tua, guru atau anggota masyarakat lainnya.
Mereka dapat berperan penting. Tapi fakta yang ditemukan, mereka sering alpa
berpcran lebih besar untuk menyelamatkan generasi mendatang ketika menonton
iklan pangan dengan segala kekurangannya.
Begitu pula dengan peran pengontrol dari pihak swasta, KPI atau DPI yang,
pemerintah dalam hal ini BPOM, dan masyarakat dalam hal ini YLKI belumlah
maksimal
Dengan demikian dapatlah dijelaskan, tiga situasi fakta-fakta yang
menyebabkan optimalisasi peran pers dalam sosialiasi penganekaraman makanan
masyarakat bemilai negatif seperti yang ditemukan yaitu, pertama buruknya brand
imij yang dimunculkan produsen sebelum diiklankan, kedua silasi rendahnya

