Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
23
negatif konversi lahan sawah melalui kegiatan investasi yang
melibatkan dana perusahaan swasta pelaku konversi lahan,
b. M unif, A. 2009, menyatakan salah satu cara untuk meningkatkan
ketahanan pangan Indonesia agar tidak lagi mengimpor bahan
pangan yaitu dengan cara melakukan revitalisasi pertanian.
Revitalisasi pertanian dan pedesaan, secara garis besar ditujukan
untuk meningkatkan peran sektor pertanian dalam perekonomian
nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas di perdesaan,
khususnya lapangan kerja non-pertanian, yang ditandai dengan
berkurangnya angka pengangguran terbuka dan setengah
terbuka, dan meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan dan
masyarakat pedesaan, yang dicerminkan dari peningkatan
pendapatan dan produktivitas pekerja di sektor pertanian.
Revitalisasi pertanian diharapkan menjadikan kembali sektor
pertanian sebagai sektor yang vital (way of life), dari perencanaan
dan koridornya sesuai penetapan agar pertanian menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Strategi perencanaan pembangunan
di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal negara Indonesia ini,
yaitu 1) karena wilayah Indonesia yang mendukung, 2) banyak
pekerja di bidang pertanian, 3) berkontribusi bagi perekonomian
nasional, 4) penyedia bahan pangan. Perencanaan pembangunan
pertanian pada masa mendatang dengan cara peningkatan
kualitas SDM para pelaku di bidang pertanian, peningkatan
pengunaan teknologi, meningkatkan ketahanan pangan,
konservasi dan rehabilitasi, membangun daerah-daerah sentra
pertanian. Kendala yang dihadpi pemerintah dalam melakukan
pembangunan pertanian yaitu kesejahteraan petani yang belum
tercapai.
c. Suryana, A., 2005, menyatakan, tidak ada satu negara pun yang
dapat mencapai tahapan tinggal landas (take-off) menuju
pembangunan ekonomi berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor
industri dan jasa berbasis ilmu dan teknologi modern tanpa
didahului dengan pencapaian tahapan pembangunan sektor

