Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
23
dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,
sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara, serta konflik komunal. Sedangkan Ancaman nirmiliter pada
hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter yang
dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, teknologi dan informasi, serta keselamatan umum.
Ancaman berdimensi ideologi misalnya sistem politik
internasional yang mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh
sehingga paham komunis tidak populer lagi, namun potensi ancaman
berbasis ideologi masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis
ideologi dapat pula dalam bentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan
(liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa.
Ancaman berdimensi politik misalnya politik yang digunakan sebagai
instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan bahwa
ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan
bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional
mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi Manusia,
demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyeleggaraan
pemerintahan yang bersih dan akuntabel.26 Selain itu, perebutan
kekuasaan yang tidak sehat, pertentangan antar lembaga di
pemerintahan, konflik antar elit politik, ketidakpercayaan terhadap
pemimpin dan pemerintah, Status Quo oleh pihak-pihak yang
diuntungkan dengan pemerintah yang KKN , merupakan ancaman
berdimensi politik.
Ancaman berdimensi ekonomi disebabkan, antara lain :
ketidakadilan dalam distribusi atau pemerataan hasil pembangunan,
perebutan Sumber Daya Daerah terkait dengan isu otonomi daerah,
26 http://id.wikipedia.orq/wiki/Ancaman_nonmiliter diunduh tanggal 27 Agustus 2013

