Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
36
SP.2010 mencatat 5.396.419 penduduk atau 2,5 persen penduduk
merupakan migran masuk risen antar provinsi. Persentase migran risen
di daerah perkotaan tiga kali lipat lebih besar migran risen di daerah
perdesaan, masing-masing sebesar 3,8 dan 1,2 persen. Menurut gender,
jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan,
2.830.114 berbanding 2.566.305 orang. Seks rasio migran risen adalah
110,3. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di
daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan
perpindahan. Beberapa provinsi merupakan daerah tujuan migran,
seperti: Kepulauan Riau, Papua Barat, dan DI Yogyakarta. Daerah-
daerah ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi migran. Pada umumnya
alasan utama pindah para migran ini adalah karena pekerjaan, mencari
pekerjaan, atau sekolah.
Sedangkan jumlah penduduk yang merupakan migran seumur
hidup terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP (sensus penduduk)
2010 mencatat 27.975.612 penduduk atau 11,8 persen penduduk
merupakan migran masuk seumur hidup antar provinsi. Persentase
migran seumur hidup di daerah perkotaan hampir tiga kali lipat migran
seumur hidup di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 17,2 dan 6,3
persen. Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada
migran perempuan, 14.736.632 berbanding 13.238.980 orang. Seks rasio
migran seumur hidup adalah 111,3. Data-data tersebut menunjang teori,
bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih
banyak yang melakukan perpindahan. Beberapa provinsi merupakan
daerah tujuan migran, seperti: Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan
Kalimantan Timur. Daerah-daerah ini mempunyai daya tarik tersendiri
bagi migran. Pada umumnya alasan utama pindah para migran ini adalah
karena pekerjaan, mencari pekerjaan, atau sekolah.

