Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
Selandia Baru dan Uni Eropa serta negara di kawasan Asia seperti
Papua Nugini, Mongolia, Korea Utara, Pakistan, Timor Leste dan
Bangladesh.
Pendekatan yang diamalkan oleh ARF bersifat evolusioner dan
berlangsung dalam tiga tahap besar yaitu Confidence
Building, Preventive Diplomacy dan Conflict Resolution. Keputusan
ARF harus diambil melalui suatu konsensus setelah melalui
konsultasi yang mendalam antar peserta ARF. Untuk memastikan
stabilitas yang lebih luas dan lebih terdata di kawasan para peserta
ARF secara ekstensif membicarakan bukan hanya isu-isu kawasan
namun juga isu internasional yang memiliki kepentingan bagi
regional ASEAN. ARF juga membahasa mengenai berbagai isu non
tradisional termasuk terorisme, kejahatan lintas negara dan lain-lain.
ASEAN melalui ARF dapat membentuk suatu kerjasama yang
bukan terfokus dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya sahaja
tetapi juga dalambidang pertahanan dan keamanan kawasan.
c. ASEAN Political Security Community.13
Komunitas ini bertujuan' untuk memastikan bahawa negara-
negara ASEAN hidup damai satu sama lain dan dengan dunia di
lingkungan yang adil, demokratis dan harmoni. Dalam mencapai
hasrat ini, para anggota komunitas berikrar untuk mengandalkan
secara eksklusif pada proses damai dalam penyelesaian
perbedaan intra-regional dan menganggap keamanan mereka
sebagai fundamental yang terkait satu sama lain serta terikat
oleh lokasi geografis, kesamaan visi dan tujuan. Ini memiliki
komponen-komponen seperti pembangunan politik, membentuk dan
berbagi norma-norma, pencegahan konflik, resolusi konflik,
pembangunanperdamaian pasca-konflik, dan menerapkan
mekanisme. Komunitas ini adalah berasaskan kepada aturan
berbasis kepada' nilai-nilai dan norma-norma bersama, kohesif,
damai, stabil dan tangguh wilayah dengan tanggungjawab bersama
13ASEAN Political Security Community Blue Print, www.oseonsec.org/22337.pof/ him. 3, akses pada
22 Mei 2014.
17

