Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
17
ekspansi uap bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk
menggerakkan generator.
2) Pemanfaatan gas biomassa, teknologi yang lebih dikenal untuk
aplikasi ini adalah digester biogas, yaitu pemanfaatan gas
metana hasil fermentasi yang langsung dibakar untuk
dimanfaatkan panasnya.
3) Konversi menjadi bahan bakar cair, dua bahan bakar bio yang
paling umum dari hasil proses ini adalah bioetanol dan biodiesel,
bio etanol merupakan alkohol yang dibuat dengan fermentasi
biomassa. Fermentasi dapat dilakukan dengan bahan berpati,
misalnya; singkong, biji jagung, biji sorgum, gandum, sagu, dan
kentang; bahan bergula seperti tebu, kelapa, aren; bahan limbah
pertanian, seperti jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung,
batang pisang, bahkan serbuk gergaji. Biodiesel merupakan
ester yang dibuat menggunakan minyak tanaman atau bahkan
minyak goreng bekas. Biodiesel dapat digunakan sebagai aditif
diesel untuk mengurangi emisi kendaraan atau dalam bentuk
muminya sebagai bahan bakar kendaraan.
b. Teori Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki
sifat menyerupai minyak diesel atau solar. Bahan bakar ini ramah
lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan diesel/solar, yaitu bebas sulfur, bilangan asap
(smoke number) yang rendah; memiliki cetane number yang lebih tinggi
sehingga pembakaran lebih sempurna {dear burning)-, memiliki sifat
pelumasan terhadap piston mesin; dan dapat terurai (biodegradabe)
sehingga tidak menghasilkan racun {non toxic). Menurut hasil penelitian
BBPT, biodiesel bisa langsung digunakan 100% sebagai bahan bakar

