Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
13
dan diberi nama Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia22,
pandangan hidup dijunjung tinggi oleh warga, ditaati dan dibatinkan
karena Pancasila berakar pada sistem hidup masyarakat. Perubahan ke
arah demokratisasi yang begitu cepat pada masa sekarang ini
mengakibatkan masyarakat kurang menempatkan porsi kebebasan politik
terutama di tataran pimpinan tingkat nasional sehingga kesadaran hidup
berbangsa majemuk melemah, money politics menjadi bagian dari
kepemimpinan, munculnya etnosentrisme dan primordialisme. Pimpinan
organisasi politik dan para elit berorientasi pada kekuasaan, bukan pada
kesejahteraan rakyat. Akibatnya terasa di bidang ekonomi, tidak mampu
meningkatkan kualitas hidup rakyat, pertumbuhan ekonomi neiak tetapi
pemerataan melemah, hal ini memicu merosotnya kepercayaan
masyarakat pada pimpinan nasional dan pada ideologi negara, Pancasila.
Lemahnya kepemimpinan dan visi elite politik menyebabkan ekonomi
nasional makin tergantung bahkan dikuasai asing. Dampaknya adalah
munculknya sejumlah peraturan di bawah undang-undang yang justru
berlawanan dengan semangat konstitusi dan Pancasila. Para pimpinan
dan elit politik di tingkat nasional memahami nilai Pancasila tetapi
mengalami kealpaan dalam tahap implementasi.
Pancasila merupakan sumber kejiwaan bangsa Indonesia dan
menjadi penuntun, pengikat moral serta norma sikap dan tingkah laku
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.23 Sebagai inti sari dari nilai budaya masyarakat Indonesia,
maka Pancasila merupakan konstruksi cita-cita moral bangsa yang
memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berperilaku luhur dalam kehidupan sehari, bermasyarakat, berbangsa dan
22 Kaelan MS, 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma. hal 35
23 M Topan.2009., Keunggulan Pancasila sebagai Filsafat Kenegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, hal 100.

