Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
40
17. Perkembangan Regional.
a. Lembaga Internasional di bidang pangan atau Food and
Agriculture Organisation (FAO) telah mengingatkan ancaman
masalah pangan bagi negara-negara anggotanya di Asia termasuk
ASEAN. Cuaca ekstrim yang melanda berbagai negara di Asia
termasuk Indonesia, menjadi indikator terhadap masalah pangan
yang serius dikemudian hari. Perkembangan masalah pangan di
lingkungan regional dapat dilihat dari kebijakan Negeri Tirai Bambu
China yang selama ini surplus beras, justru sudah menyatakan akan
impor beras sebanyak 1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya29. Walaupun China secara finansial telah mampu menjadi
negara yang maju dalam bidang industri dan perekonominya,
ternyata di bidang pangan masih belum semaju dari kedua bidang
tersebut, bahkan akibat majunya di bidang industri telah
menimbulkan dampak menurunnya produktivitas pertanian.
Menurunnya produktivitas pertanian China tidak terlepas dari adanya
pengaruh cuaca ekstrim yang berpengaruh terhadap menurunnya
produksi pertanian yang diakibatkan oleh angin La Nina ekstrim
(basah) dan angin El Nino ekstrim (kering), sehingga menyebabkan
keterbatasan ketersediaan pangan di negaranya. Kebijakan
mengimpor beras oleh Pemerintah China dilakukan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya gagal panen oleh para
petaninya, disamping itu digunakan sebagai cadangan logistik
negaranya.
b. Krisis pangan yang telah menimpa beberapa negara di Afrika
dan Asia serta tingkat pertumbuhan penduduk negara-negara
ASEAN yang berkisar antara 1,3 % hingga 2,3% pertahun, kecuali
^M enyiasati swasembada ditengah La Lina, diunduh dari http://www.agrina-
online.com/redesign2.php?aid=2643 pada tanggal 19 Agustus 2014 pukul 20.50 W IB

