Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
44
membuat dunia seakan-akan menjadi semakin kecil tanpa batas,
hubungan atau konektifitas antara individu, kelompok, organisasi
bahkan antar negara di dunia semakin bebas dan leluasa sehingga
berimplikasi tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai barn di tengah-
tengah masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai baru tersebut diantaranya adalah sifat konsumerisme,
individualisme, liberalisme, hedonisme dan Iain-lain. Nilai-nilai baru
tersebut sangat berbahaya karena akan menggerus nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai baru tersebut berpengaruh negatif juga
terhadap upaya peningkatan ketahanan pangan nasional. Karena
penduduk Indonesia cenderung menjadi konsumtif dari pada
produktif, lebih mencintai produk luar dari pada produk negeri
sendiri, lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan bangsa, hilangnya budaya gotong royong dan
kesetikawanan sosial dan Iain-lain.
e. Politik. Pada tahun 2014, perkembangan politik nasional
dirasakan cukup memanas akibat adanya kesibukan dan hiruk pikuk
Pemilu 2014. Situasi memanas ini dimulai sejak adanya Pemilu
legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Tarik menarik
antara kubu yang menang dalam Pemilu dengan kubu yang kalah
masih dirasakan hingga saat ini, bahkan di prediksi akan berlanjut
hingga beberapa tahun kedepan. Kondisi ini jelas akan berpengaruh
terhadap kelancaran jalannya program Pemerintah khususnya yg
terkait dengan ketahanan pangan. Apa lagi saat ini kekuatan
anggota DPR Rl yang berasal dari Partai pendukung Pemerintah
terpilih jumlahnya hanya sekitar 37%, sedangkan selebihnya 63%
dikuasai oleh kubu oposisi.
f. Ekonomi. Resesi ekonomi yang melanda sebagian
belahan dunia khususnya di negara-negara Eropa dan Amerika
beberapa tahun belakangan ini, mulai terasa pengaruhnya terhadap
perkembangan ekonomi nasional Indonesia. Walaupun

