Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

- 38-

                Tidak efektifnya peran lembaga-lembaga riset dan teknologi di
        Indonesia pasca dihapuskannya peran BPPT sebagai satu-satunya
       lembaga yang dapat memberikan Technology Clearence, telah
        menyebabkan masuknya berbagai jenis teknologi ke Indonesia
        tanpa dapat lagi dibendung. Saat ini tidak satupun lembaga lain
        yang memiliki fungsi dan peran tersebut. Masuknya berbagai
        teknologi ke Indonesia ini juga diakibatkan lemahnya sistem
        standar yang berlaku di Indonesia. Beberapa standar yang telah
        dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional (BSN) tidak diberlakukan
       secara wajib (compulsory) di Indonesia atau karena kurangnya
        pihak yang memiliki kemampuan untuk mengawasinya.

                Masuknya berbagai jenis teknologi ke Indonesia ini berakibat
        pada berbagai kerugian seperti sulitnya industi berkembang karena
        tidak adanya satu standar yang diterapkan untuk Indonesia,
        masuknya teknologi yang berbahaya bagi kesehatan pengguna
        atau lingkungannya, serta masuknya teknologi yang boros energi
        dan Iain-lain.

d. Pembangunan Nasional Berjalan Lambat Akibat Daya Saing
       Yang Rendah Dan Konsep Pembangunan Nasional Jangka
       Panjang Indonesia Tidak Didasari Konsep Knowledge Based
       Economy
                 Peran lembaga-lembaga riset dan teknologi semakin tidak
        efektif dalam pembangunan nasional, pasca dilepaskannya BPPT
        dari Kementerian Riset dan Teknologi. Hal ini telah menyebabkan
        BPPT menjadi lembaga riset dan pengembangan IPTEK yang
        setara dengan litbang-litbang lainnya di Indonesia. Dihapuskannya
        peran BPPT sebagai Perencana Nasional di bidang IPTEK, yang
        setara dengan BAPPENAS di bidang Ekonomi Makro, telah
        menyebabkan pengembangan industri nasional kehilangan arah
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15