Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
yang dilakukan oleh La Ode menegaskan bahwa kedaulatan
wilayah perbatasan dalam perspektif politik etnisitas dan sosial
budaya merupakan isu terkini di wilayah perbatasan Kalimantan
Barat (Kalbar) dan Kalimantan Timur (Kaltim) di Indonesia
dengan Sarawak dan Sabah di Malaysia Timur. Pemahaman
kedaulatan negara di perbatasan dalam tulisan ini didekati
dengan teknik memahami dua terminologi kata yang berbeda,
yaitu kedaulatan negara dan perbatasan. Makna kedaulatan
negara dan perbatasan itu kemudian digabung menjadi satu
tema strategis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), yakni kedaulatan negara di wilayah perbatasan
Indonesia dengan negara tetangga.
Kajian yang dilakukan oleh La Ode dilakukan dengan studi
hanya pada wilayah yang terbatas, yaitu di perbatasan
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Dalam Taskap ini,
kajian tersebut diperluas dengan melihat permasalahan secara
nasional, sehingga persoalan yang dibahas akan lebih lengkap
karena sisi persoalan pada masing-masing daerah berbeda-
beda, karena dikaitkan dengan pembangunan nasional.
Sehingga dalam pembahasan Taskap ini, kajian peran serta
seluruh warga negara dari konteks implementasi wawasan
nusantara di wilayah perbatasan akan dilihat dalam konteks
pemerataan pembangunan nasional.
c. Febry Calvin Tetelepta10 dalam kajian Implementasi Kosepsi
Wawasan Nusantara di Daerah Perbatasan Guna
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam
Rangka Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa
masalah perbatasan wilayah antar Negara merupakan salah
satu bentuk ancaman bagi keutuhan wilayah nusantara. Oleh
karena itu implementasi wawasan nusantara di daerah
10Febry Calvin Tetelepta, 2010. Implementasi Kosepsi Wawasan Nusantara di Daerah Perbatasan
Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Rangka Pembangunan Nasional,
Taskap PPRA XLV, Lembaga Ketahanan Nasional R1 Tahun 2010.

