Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
10. Tinjauan Kepustakaan.
a. Syarifudin Tippe,*86 dalam kajian Antropologi Pertahanan:
Sebuah Strategi Human Capital Management di Kawasan
Perbatasan. Dalam kajian yang dilakukan oleh Syarifudin Tippe
dibahas mengenai strategi dalam menangani isu perbatasan,
dimana beragam pendekatan perlu dijadikan pertimbangan, baik
dari konteks ideologi politik, sosial, ekonomi, keamanan, ekologi,
teknologi, aspek ruang, maupun antropologi. Namun fokus
utama yang dibahas adalah pertahanan dalam perspektif
antropologi, dimana bahwa dalam pengayaan wacana akademik
pertahanan dalam konteks antropologi direfleksikan ke dalam
tiga kata kunci pendekatan, yaitu kesejahteraan, keamanan, dan
pertahanan. Kata kunci ini dapat dikreasikan lagi menjadi tiga
kata kunci lain, yaitu perbatasan, pertahanan, dan antropologi.
Kajian yang dilakukan lebih berkonsentrasi pada strategi
manajemen Human Capital.
Dalam Taskap ini pembahasan tersebut diperluas, tidak
hanya masalah human capital, tetapi pada banyak aspek yang
meliputi sarana dan prasarana, ketentuan perundang-undangan,
dan program-program berupa pembangunan fisik dan non fisik
dalam rangka penanganan masalah di wilayah perbatasan.
Sehingga melalui Taskap dengan focus pada implementasi
wawasan nusantara di wilayah perbatasan, diharapkan bisa
diperoleh kajian secara lebih komprehensif karena akan melihat
isu wilayah perbatasan dari berbagai aspek.
b. M.D. La Ode,9 dalam kajian Kedaulatan Wilayah Perbatasan
dalam Prespektif Politik Etnisitas dan Sosial Budaya. Kajian
6 Makalah yang disampaikan dalam Seminar Nasional "Memelihara Cinta di Ujung Negeriā
dengan Subtema: "Peran Strategis Pembangunan Sebatik sebagai Kota Persiapan Mandiri
Ditinjau dari Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional Indonesia", yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Himanega) FISIP
Unmul. 23 Februari 2012, di Lamin Etam, Samarinda.
9 Makalah dalam Jurnal Universitas Pertahanan

