Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

diimplementasikan selama Orde Baru Suharto. Yayasan NABIL dibentuk oleh
     Eddie Lembong, ketua terdahulu dan pendiri INTI. Seorang pengusaha
     Indonesia Tionghoa, Lembong meminta dengan tegas bahwa NABIL adalah
     bukan sebuah inti organisasi Tionghoa. Menurut beliau, NABIL secara resmi
     adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh keluarga Lembong yang
     menyalurkan dananya pada penguatan proses membangun bangsa. Namun,
     dia mengakui bahwa NABIL memberikan perhatian secara khusus dalam
     menciptakan kesempatan bagi Indonesia Tionghoa untuk berpartisipasi dan
     berkontribusi upaya-upaya mereka dengan rekan Indonesia untuk
     memperkuat bangsa. Dalam upaya untuk meraih tujuan ini, yayasan tersebut
     menerbitkan percobaan-percobaan ilmu pengetahuan dalam bentuk buku dan
     artikel-artikel ilmiah oleh para sarjana yang minat penelitiannya dalam
     kontribusi Indonesia Tionghoa sejalan dengan proses pembangunan bangsa.

2) Aspek gotong royong. Sistem organisasi etnis Tionghoa m engalam i
     perubahan yang fluktuatif. Ketika etnis Tionghoa baru mendarat di Indonesia,
     organisasi Tionghoa di periode awal menyediakan kebutuhan primer bagi
     pendatang baru serta diajak bergabung dalam komunitas yang berdasarkan
     persamaan dialek atau daerah asal. W alau demikian, seiring begulirnya
    waktu, orang Tionghoa sadar bahwa mereka harus bersepakat dengan pihak
     mayoritas, khususnya ketika suhu politik memanas dengan mengusung isu
     anti Tionghoa. Akibatnya, hura hara anti Tionghoa terakhir meletus pada
     bulan Mei tahun 1998 lalu. Peristiwa ini sangat mengerikan yang disertai aksi
     pemerkosaan wanita etnis Tionghoa, pembakaran dan penjarahan barang
     dan properti warga keturunan Tionghoa. Peristiwa tersebut menurut pendapat
     Mely G. Tan (1999) mengubah sikap politik etnis Tionghoa sehingga m ereka
     menuntut kejelasan sikap dalam partisipasi politik.

               Selama kurun waktu 15 tahun (1998-2013), usai melewati m asa
     pemulihan trauma, organisasi-organisasi sosial yang dibentuk oleh
     masyarakat Tionghoa telah membantu meringankan beban negara,
     khususnya bantuan keuangan pada saat dibutuhkan seperti saat terjadinya

                                                     31
   12   13   14   15   16   17   18