Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

13. Implikasi Peran M asyarakat T ionghoa Terh adap B idang Sosial B udaya dan
Implikasi Peningkatan K esetiakaw anan Sosial Terhadap K eutuhan N K R I.

a. Implikasi Peran Masyarakat Tionghoa Terhadap Bidang Sosial Budaya.

        Implikasi peran masyarakat Tionghoa terhadap bidang sosial budaya dapat
dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:

        1) Aspek toleransi dan keteladanan. Nilai-nilai Pancasila yang
             mencerminkan budaya toleransi dan keteladanan dituangkan dalam
             pembukaan UUD NRI 1945 dan dijadikan sebagai dasar negara serta sumber
            dasar hukum NKRI. Pada hakekatnya kepentingan nasional Indonesia
            adalah menjaga tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
             1945, serta terjaminnya kelancaran dan keamanan pembangunan nasional
            yang berkelanjutan. Kepentingan nasional tersebut diwujudkan dengan
            memperhatikan tiga kaidah pokok yakni kaidah tentang tata kehidupan,
            upaya pencapaian tujuan serta sarana yang digunakan. Tata kehidupan
            masyarakat bangsa dan negara Indonesia mencerminkan kesatuan tata nilai
            kebhinekaan yang ditunjukkan dalam interaksi sosial yang harmonis.
            Pembangunan Nasional merupakan upaya untuk pencapaian tujuan nasional
            yang pelaksanaannya secara berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan
            berketahanan nasional berdasarkan Wawasan Nusantara. Sedangkan
            sarana yang digunakan dalam mewujudkan tujuan nasional adalah seluruh
            potensi dan kekuatan nasional yang didayagunakan secara menyeluruh dan
            terpadu.

                      Salah satu sarana yang dapat digunakan pemerintah dalam
            merealisasikan toleransi dan keteladanan di dalam segenap masyarakat
            Indonesia adalah mengoptimalisasikan peran organisasi kemasyarakatan
            Tionghoa dalam bidang sosial budaya. Pasca 1998, banyak sekali
            organisasi-organisasi kemasyarakatan Tionghoa bermunculan kembali atau
            berdiri di Indonesia pasca 1998. Menurut Eddie Kusuma, seorang aktivis

                                                       27
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18