Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
17
udara, maupun laut, tentunya sangat mempedancar laju dan
pergerakan distribusi manusia, barang, dan jasa antarwilayah. Tingkat
kompleksitas jaringan yang menghubungkan berbagai wilayah
merupakan salah satu indikasi kuatnya arus interaksi. Untuk
menganalisis potensi kekuatan interaksi antar wilayah ditinjau dan
struktur jaringan jalan sebagai prasarana transportasi, K.J. Kansky
mengembangkan Teori Grafik dengan membandingkan jumlah kota
atau daerah yang memiliki banyak rute jalan sebagai sarana
penghubung kota-kota tersebut. Menurut Kansky, kekuatan interaksi
ditentukan dengan Indeks Konektivitas. Semakin tinggi nilai indeks,
semakin banyak jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota atau
wilayah yang sedang dikaji. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap
potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa karena prasarana jalan
sangat memperiancar tingkat mobilitas antarwilayah. Untuk menghitung
indeks konektivitas ini digunakan rumus sebagai berikut.12
i/
Keterangan:
B = indeks konektivitas
e= jumlah jaringan jalan
v= jumlah kota
Dari uraian diatas, dapat diketahui indeks konektivitas ibukota
kabupaten/kota yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
d. Teori Pertumbuhan Wilayah Neoklasik. Teori pertumbuhan
wilayah Neoklasik dikembangkan oleh banyak ahli ekonomi wilayah,
terutama Borts (1960), Siebert (1969) dan Richardson (1973).
Meskipun asumsi-asumsinya dikembangkan dari gagasan-gagasan
ilmu ekonomi Neoklasik, pemahaman terhadap ruang dinyatakan
12 Ibid, hal. 8.

