Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
19
manufaktur. Hal ini berarti bahwa wilayah dengan kegiatan utama
sektor industri pengolahan akan mendapat keuntungan produktivitas
yang lebih besar dibandingkan wilayah yang bergantung pada sektor
primer, sehingga dapat disimpulkan bahwa wilayah dengan sektor
industri akan tumbuh lebih cepat dibandingkan wilayah yang
bergantung pada sektor primer.14
Dixon dan Thirwall mengembangkan teori Kaldor dengan
menekankan dampak proses penyebab kumulatif terhadap
pertumbuhan ekonomi wilayah. Pertumbuhan output wilayah
menentukan tingkat perubahan teknologi dan pertumbuhan rasio modal
dan tenaga kerja. Kedua faktor ini lebih lanjut akan menentukan
pertumbuhan dan tingkat produktivitas wilayah. Pertumbuhan ekspor
suatu wilayah bergantung pada daya saing relatif terhadap wilayah
lainnya; dengan kata lain, pertumbuhan wilayah bergantung pada
produktivitas wilayah itu sendiri, dan hal ini berarti bahwa suatu
peningkatan produktivitas akan mempengaruhi pertumbuhan dan
tingkat ekspor suatu wilayah. Pada masalah ini, proses penyebab
kumulatif pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara menyeluruh,
karena pertumbuhan ekspor wilayah menentukan pertumbuhan output
wilayah. Keterkaitan antara pertumbuhan output wilayah dan
pertumbuhan produktivitas juga dikenal sebagai efek Verdoom.15
Teori pertumbuhan yang tidak seimbang menggambarkan
bahwa pada saat suatu wilayah mencapai manfaat pertumbuhan,
manfaat itu akan terus dipertahankan melalui efek Verdoom. Semakin
sering suatu wilayah memproduksi barang-barang dengan elastisitas
permintaan yang tinggi terhadap pasar-pasar ekspor, semakin cepat
tingkat pertumbuhan produktivitas sehingga wilayah lain akan
menemukan kesulitan untuk menahan persaingan terhadap wilayah itu.
Dari uraian diatas, dapat diketahui pertumbuhan produktivitas
yang ada di wilayah Kalimantan B arat
14 Ibid, hal. 21.
15 Ibid, hal. 22.

