Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
40
proses industrialisasi juga mengalami penurunan sejak tahun 200628. Hal ini
menunjukkan adanya proses de-industrialisasi29 di Indonesia.
Penurunan indeks dayasaing Indonesia di pasar global kemudian diduga
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) Menurunnya pertumbuhan nilai
tambah industri manufaktur; 2) Terjadinya proses deindustrialisasi ditandai
dengan menurunnya rasio nilai tambah terhadap produk domestik bruto;
dan 3) Pertumbuhan ekspor yang terus menurun setiap tahun disertai
penurunan porsi ekspor Indonesia terhadap dunia. Lebih jauh,
sebagaimana laporan WEF (2012-2013) teridentifikasi bahwa Indonesia
memiliki kelemahan yang paling besar di dalam pilar dasar dayasaing, di
antaranya (Lihat Lampiran 3, Tabel L-1 dan L-2 serta L-2a): 1) Kinerja
kerangka institusi masih di peringkat ke-72; 2) Kinerja infrastruktur masih di
peringkat ke-78; 3) Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang masih
sangat buruk dengan peringkat ke-103; dan 4) Pendidikan dasar di
Indonesia masih bersifat universal dan belum dapat mendorong kualitas
yang lebih baik di mana Indonesia berada di peringkat ke-51.
Dayasaing industri manufaktur domestik juga merupakan manifestasi
dari tingkat keterterimaan produk industri di pasar domestik maupun
internasional. Sebab itu, salah satu parameter yang sangat penting adalah
terpenuhinya standar produk yang diakui dunia melalui pengesahan World
Trade Organization (WTO). Indonesia saat ini memiliki sekitar 6900 Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dilakukan secara sukarela. Namun dari
jumlah tersebut yang diwajibkan adalah hanya 87 item dan dari angka ini
baru 47 buah (1,2%) yang dinotifikasi oleh WTO. Hal ini berarti bahwa
produk Indonesia yang diakui dunia masih sangat terbatas. Tentu saja
masalah ini perlu dan mendesak untuk segera dicarikan jalan keluarnya.
Berdasarkan Industrial Development Report 2011, industri manufaktur
Indonesia mengalami penurunan dayasaing dari ranking ke-40 pada tahun
2005 menjadi ranking ke-43 pada tahun 2009. Kemudian, penekanan
pembangunan industri domestik ke depan adalah terfokus pada penguatan
“ ikhsan, M. 2007. Total Factor Productivity Growth in Indonesian Manufacturing: A Stochastic Frontier Approach,
Global Economic Review Vol. 36.
“ Ruky, IMS, 2008. Industrialisasi di Indonesia: Dalam Jebakan Mekanisme Pasar dan Desentralisasi. Di dalam:
Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang llmu Ekonomi pada Fakultas Universitas Indonesia; Jakarta,
15 November 2008. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

