Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
BAB III
KONDISI DAYASAING INDUSTRI DOMESTIK SAAT INI
11. Umum
Dayasaing industri manufaktur domestik tentu saja tidak diharapkan
dapat mengalami suatu jum ping process, sehingga datang tiba-tiba tanpa
perlu dipersiapkan. Meskipun disadari bahwa dinamika geo-ekonomi global
terns mendorong struktur komoditi perdagangan dunia dan pola
perdagangan internasional mengalami sejumlah pergeseran yang sangat
signifikan. Keunggulan komparatif pada suatu industri manufaktur domestik
terus bergerak berubah sehingga pola pengembangannya harus konsisten
dapat ditransformasikan ke dalam bentuk keunggulan kompetitif baik
secara domestik maupun internasional.
Kecenderungan perubahan perkembangan industri manufaktur ke arah
perolehan keunggulan kompetitif (SCA) yang searah dengan peningkatan
pendapatan perkapita suatu bangsa akan mendorong intra-industry trade
patterns, yaitu ekspor dan impor pada industri yang sama atau variasi
komoditi yang sejenis, yang mana dampaknya sangat ditentukan oleh
kondisi di tingkat persaingan industri domestik pada masing-masing negara.
Bagi Indonesia, hal menarik atas reaksi upaya peningkatan dayasaing
industri domestik saat ini adalah lemahnya persiapan pengembangan yang
terintegrasi dan terencana, potensi untuk terjadinya disorientasi perspektif
inward-outward looking dalam melakukan privatisasi guna
mempertahankan kepentingan nasional, sehingga selalu tampak hanya
melahirkan kebijakan industrialisasi yang sifatnya temporer dan instan, atau
berupa tindakan sementara.
Reaksi yang bersifat tindakan sementara itu cenderung menurunkan
volume perdagangan baik bilateral maupun multilateral trading dalam era
global yang juga disertai perubahan-perubahan pola regionalisme di Asia-
Pacifik. Fenomena ini dapat melahirkan disorientasi pemahaman atas
strategi pengembangan dan pengelolaan usaha baik melalui stabilisasi
makroekonomi maupun pada struktur industri di tingkat persaingan ekonomi
dengan tanpa suatu arah perencanaan yang jelas berikut sejumlah
36

