Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
Menurut Sigm und Neumann3 dalam hubungannya dengan komunikasi
politik, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan
kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga pemerintah yang resmi dan
mengaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas.
Sementara menurut Ramlan Surbakti43 komunikasi politik ialah proses
penyampaian mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari
masyarakat kepada pemerintah. Dalam hal ini, partai politik berfungsi sebagai
komuikator politik yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan
penjelasan pemerintah kepada masyarakat sebagaimana yang diperankan oleh
partai pohtik dalam negara totaliter tetapi juga menyampaikan aspirasi dan
kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah. Keduanya
dilaksanakan oleh partai-partai politik dalam sistem politik demokratis.
2) Sosialisasi Politik
Sosialisasi Politik yang diartikan sebagai suatu proses yang melaluinya
seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang
umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Ia adalah bagian dari
proses yang menentukan sikap politik seseorang, misalnya mengenai nasionalisme,
kelas sosial, suku bangsa, ideologi, hak dan kewajiban.
Suatu defenisi yang dikemukan oleh seorang ahli sosiologi politik M. Rush
(1992), sebagaimana yang di kutif oleh Meriam Budiadjo (2008):
Sosialisasi politik yaitu proses yang melaluinya orang dalam masyarakat
tertentu belajar mengenali sistem politiknya. Proses ini sedikit banyak
menentukan persepsi dan reaksi mereka terhadap fenomena politik
{Political socialization may be defined is the process by which individuals
in a given society became acquainted whit the political system and which
to a certain degree determines their perception and their reaction to
political phenomena')5.
Proses sosialisasi politi beijalan seumur hidup, terutama dalam masa kanak-kanak.
Ia berkembang melalui keluarga, sekolah, peer group, tempat keija, pengalaman
sebagai orang dewasa, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan dan partai politik. Ia juga merupakan penghubung untuk
3 Sebagaimana dikutip oleh Budiardjo Meriam “Dasar-dasar Ilmu Politik” hal. 406, Sigmund
Neumann “Modern Political Parties ”, him. 352.
4 Ramlan Surbakti, “Ilmu Politik”,Kompas Gramedia, tahun 2010. Him. 152-153
sBudiardjo Meriam “Dasar-dasar Ilmu Politik” hal. 407 (M. Rush, Politics and soceity: An
Introduction to Political Sociology, Hemel Hempstead: Harvest Wheatsheap, 1992)

