Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

69

                 kekuatan hankam perlu antisipasi terhadap prediksi ancaman dari luar
                 sejalan dengan pesatnya perkembangan iptek militer yang telah
                 menghasilkan daya gempur yang tinggi dan jarak jangkau yang jauh.
         m) Hakekat ancaman akan mempengaruhi kebijaksanaan dan strategi
                 pembangunan kekuatan hankam. Kekeliruan dalam merumuskan
                 hakekat ancaman akan mengakibatkan postur kekuatan hankam yang
                 kurang efektif dalam menghadapi berbagai gejolak dalam negeri,
                 bahkan tidak akan mampu untuk melakukan perang konvensional.
                Untuk itu perlu dipertimbangkan pula konstelasi geografi Indonesia dan
                kemajuan iptek. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya terdiri
                dari laut, menempatkan laut dan udara diatasnya sebagai mandala
                perang yang pertama kali akan terancam karena digunakan sebagai
                ”initial p o in t’ untuk memasuki kedaulatan Indonesia di darat. Ancaman
                dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan udara diatasnya
                karena kondisi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan8.

                    Dengan demikian aspek pertahanan dan kemanan menjadi salah satu
        hal yang sangat krusial dalam menjaga kedaulatan NKRI dari gempuran
        perkembangan lingkungan strategis (Global, regional dan nasional). Saat ini
        ancaman bukan lagi bersifat fisik (militer), melainkan kekuatan ekonomi dan
        budaya yang ikut mempengaruhi pola pikir masyarakat secara langsung
        melalui kecanggihan teknologi informasi.

                    Begitu mudahnya masyarakat (baik individu maupun kelompok)
        mengetahui perkembangan global, terutama perkembangan politik di suatu
        negara. Dengan perkembangan informasi yang up to date tersebut, mampu
        menginspirasikan untuk melakukan sesuatu yang sama dengan yang teijadi di
       negara lain. Contohnya, bagaimana revolusi Tunisia yang digerakkan oleh
        media sosial Facebook, tweeter dan lainnya berimplikasi ke Mesir dengan
       tergulingnya Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa lebih kurang tiga
       dasawarsa, kemudian dengan media yang sama juga mampu menggulingkan
       (kudeta) pemerintahan hasil pemilihan umum yang memilih Mursi menjadi
       Presiden Demokratis Mesir. Tergulingnya presiden Moamar Kadafi (Libiya)

8http.7/umarazmar.blogspot.com/2012/04/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html
   8   9   10   11   12   13   14   15   16