Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
106
pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bencana sebagai
berikut:
1) Bahwa Peran TNI AL sebagai Pioneer (Perintis Jalan)
dalam pelaksanaan berbagai program aksi pencegahan dan
penanggulangan sangat diperlukan, mengingat Indonesia
adalah negara maritim terbesar di dunia. Untuk itu
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana TNI AL mutlak
diantisipasi, karena merupakan tolok ukur pemerintah dalam
penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan bencana
tsunami, khususnya saat Tahap Tanggap Darurat dimana
kecepatan dan ketepatan memberikan pertolongan adalah
prioritas utama.
2) Bahwa Regenerasi tenaga ahli dibidang tsunami perlu
dikembangkan dan diberdayakan untuk berinovatif melalui
karya-karya penciptaan peralatan berteknologi tsunami yang
dipadukan dengan Citra Satelit, berkerjasama dengan
Perguruan Tinggi ITB, ITS, Lapan, LEN, LIPI baik Hardware,
Soptware maupun Maintenance.
b. DPR, Kemenkeu bersinergi dengan BNPB, Pemda, TNI untuk
penyiapan alokasi anggaran menghadapi kontijensi tsunami yang
direalisasikan secara nyata kedalam bentuk kegiatan-kegiatan riil;
seperti latihan terpadu “Mobilisasi Umum Evakuasi Masyarakat”
yang dilatihkan 2 (dua) kali setahun. Serta pembangunan shellter
dan pemecah ombak serta vegetasi pantai secara nyata dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
c. BNPB, TNI AL, Pemda dan Mass Media memberikan
penyuluhan dan sosialisasi tentang penanggulangan bencana
tsunami secara terjadwal setiap 6 (enam) bulan sekali, di daerah-
daerah rawan tsunami kepada masyarakat.
d. Memanfaatkan kerjasama dengan Negara-negara Asean
dalam penanggulangan bencana tsunami, dengan memanfaatkan
pertemuan JCC tahun 2014 di Jakarta kedalam bentuk latihan

