Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

20

 kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang
 sampai Meraoke. Rasa memiliki dan bela negara yang selalu
 bergandengan tangan dengan upaya-upaya peningkatan
 kesejahteraan dan keadilan, modal yang paling berharga dalam
 membangun integrasi nasional.

           Menggunakan acuan tulisan itu, penulis berupaya untuk
 lebih mengelaborasi dalam taskap ini, khususnya yang berkaitan
dengan implementasinya terhadap konflik sosial.

b. Akar Konflik Antar-Kiai dan Solusinya. Titik Tengkar
Pesantren: Resolusi Konflik Masyarakat pesantren oleh
Hamdan Farchan dan Syarifudin

           Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Konflik dalam
kehidupan sosial masyarakat merupakan fakta. Tingkat eskalasinya
pun berbeda-beda, pun solusi yang dipilih pun beragam sesuai
dengan intensitas dampak yang ditimbulkannya. Jenis konflik sosial
yang terjadi di Indonesia secara umum variatif, yakni baik vertikal;
negara versus warga, buruh versus majikan; maupun horizontal:
antar suku, antar agama, antar masyarakat dan sebagainya.
Konflik-konflik tersebut bisa berlatar belakang ekonomi, politik,
kekuasaan, dan kepentingan lainnya. Lagi pula penyebab konflik
sangat kompleks dan sifatnya tidak tunggal, dimensi maupun latar
peristiwanya. Karenanya dibutuhkan pendekatan yang
komprehensif dan penanganan dari berbagai jalur sehingga akar
permasalahannya bisa diatasi secara tuntas dan berkeadilan.

          Adapun model yang diambil dalam penyelesaian konflik
mengacu pada hukum yang berlaku, baik syariat Islam atau
undang-undang negara. Abritrase adalah model penyelesaian
konflik melalui orang kepercayaan. Mediasi adalah resolusi konflik
dengan cara mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik dengan
perantara orang netral yang disetujui pihak-pihak yang berkonflik.
Negosiasi adalah konflik diselesaikan dengan musyawarah di mana
pihak yang berkonflik sama-sama untung. Dan, rekonsiliasi
   1   2   3   4   5   6   7   8   9