Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
b. Teori Pertahanan Semesta.
Perkembangan teori pertahanan yang berfokus pada sistem
pertahanan semesta terkait dengan pergeseran pemahaman dan
lingkup peran militer dalam konteks demokratisasi, di mana pendekatan
keamanan (Security Approach) harus disatukan dengan pendekatan
kesejahteraan (Prosperity Approach). Urusan pertahanan negara yang
ditangani dengan pendekatan militeristik atau represif melalui
penggunaan senjata sudah tidak relevan lagi karena dinilai akan
kontradiktif dengan orientasi kesejahteraan rakyat yang ingin dicapai.13
Perubahan paradigma tersebut turut berpengaruh terhadap
konsep sistem pertahanan Negara yang semula menekankan pada
upaya mempertahankan stabilitas teritorial, untuk kemudian bergeser
pada upaya pemberdayaan wilayah, sebagaimana tertuang dalam UU
No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang dikenal dengan konsep
pemberdayaan wilayah pertahanan. Kebutuhan akan tujuan-tujuan
penyelenggaraan kegiatan pertahanan dan keamanan dalam perspektif
baru tersebut memunculkan konsep pertahanan baru yaitu Sistem
Pertahanan Semesta.
Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta/ Total Defence) adalah
segala upaya pertahanan yang bersifat semesta di mana seluruh warga
ngara dan seluruh sumberdaya nasional lainnya teriibat secara total,
terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara
dan menjaga keselamatan segenap bangsa Indonesia dari segala
ancaman (semesta mendukung).14 Doktrin sishanta bersifat defensif
dan dipengaruhi oleh pemikiran matra darat Doktrin ini mengandung
13 http://pustaka.unpad.ac.id/wp- content/ uploads/ 2009/ 08/ sinergitas_tnj_dan_pemerintah
daerah.pdf diakses pada hari Selasa tanggal 15 Juli 2014 pk. 11.13 WIB. ~
14 http://www.kodam-udayana.mil.id/seminar/pdf/makalah13.pdf diakses pada hari Selasa
tanggal 15 Juli 2014 pk. 11.00 WIB.

