Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

31

          didukung oleh penyusunan postur komput pertahanan negara secara
           proporsional dalam rangka menjaga dan melindungi kedaulatan negara,
          menjaga keutuhan wilayah, serta menjaga keselamatan bangsa.

          b. Belum optimalnya penyelenggaraan pertahanan nirmiliter.

                  Kehadiran ancaman nonmiliter kedepan makin nyata eksistensinya, namun
          antisipasi untuk m enghadapi hal itu masih sangat minimal, khususnya dalam
          penyelenggaraan pertahanan nirmiliter. Pengerahan dan pengelolaan seluruh
          sum ber daya nasional untuk penyelenggaraan pertahanan nirmiliter belum
         terintegrasi dan bersinergi dalam operasionalisasinya. Penyelenggaraan
         pertahanan nirmiiter terkesan masih sektoral dan belum disepakatinya suatu
         pedoman strategis untuk m engatur penyelenggaraan pertahanan nirmiliter. Di
         sisi lain, penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter
         merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang sama dan dengan
         sumber daya yang sama, namun dengan sasaran yang berbeda. Pertahanan
         militer dilakukan untuk menghadapi ancam an militer dan pertahanan nirmiliter
         dilakukan untuk menghadapi ancam an nonmiliter. Kedua kegiatan ini belum
         dilaksanakan secara terintegrasi dan bersinergi.

         c. Belum terwujudnya kemandirian di bidang pertahanan negara.

                 Kemandirian pertahanan negara diukur dari kapasitas negara untuk
        menguasai teknologi militer yag dibutuhkan untuk m em buat sistem senjata,
        kapasitas finansial nasional untuk mem biayai produksi sistem senjata, dan
        kapasitas industri nasional untuk m em produksi sistem senjata di dalam negeri.23
        Indonesia masih m engim por sebagian besar peralatan dan sistem senjata dari
        negara lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa teknologi militer belum sepenuhnya
        dikuasai oleh bangsa Indonesia. Ditambah lagi, dukungan anggaran pertahanan
        masih minimal dan penyertaan pihak swasta untuk ikut berperan serta dalam
        industri militer juga masih sangat minimal.

23 Prof. Dr. Budiono Kusumohamidjojo, S.H, 2014, M embangun Kem andirian M asyarakat untuk Pem bangunan
Indonesia yang Berdaya Saing, Bahan Mengajar Peserta PPRA LII Tanggal 1 September 2014.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10