Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

39

 informal yang duduk dalam berbagai tingkatan kepemimpinan
 dan merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pemimpin
 tingkat nasional lebih menonjol kepentingan individu maupun
 kelompoknya dan pada untuk kepentingan masyarakat dan
 bangsa. Demikian halnya hampir setiap hari kita mendengar
 pemberitaan terhadap perilaku korupsi oleh para pimpinan dari
 eksekutif, legislatih bahkan yudikatif tentang moralitas, apakah
 terkait dengan sikap dan prilaku atau penyalahgunaan
 wewenang seperti kompsi. Sepertinya permasalahan yang saat
 ini menjadi prioritas adalah masalah korupsi .korupsi terjadi
 dimana-mana tidak lagi mengenal batas bahkan hampir setiap
 instansi terjadi korupsi bahkan sudah merambak dunia
pendidikan bahkan yang cukup mengherankan di instansi
peradilan yang menjadi panglimanya justru terjadi juga korupsi.

           Praktek-praktek politik yang berkembang di Indonesia
saat ini mencerminkan meningkatnya pragmatisme, yang
ditandai dengan munculnya budaya instan, konsumerisme,
hedonisme, dan Iain-lain yang semuanya jauh dari nilai-nilai
Pancasila. Hal ini menandakan adanya penurunan
nasionalisme dari sebagian komponen bangsa Indonesia. Rasa
cinta terhadap tanah air sudah luntur demikian juga rasa
kebanggaan terhadap bangsa Indonesia tidak lagi ditertanam
pada masyarakat.

          Saat ini setelah reformasi berjalan kurang lebih 15
tahun, pendidikan pembentukan karakter bangsa sangat
kurang. Dalam dunia pendidikan baik formal, nonformal
maupun informal prosentase materi pembentukan karakter
bangsa sangat kecil dibandingkan materi lain. Pendidikan lebih
mengutamakan pencapaian kompetensi dari aspek kecerdasan
tetapi mengabaikan aspek pembentukan karakter bangsa.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14