Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
menangani masalah perbatasan Indonesia akan tetap teguh mematuhi berbagai
Hukum Internasional yang berlaku, termasuk UNCLOS tahun 1982, walaupun ada
beberapa negara Adi daya yang belum mengakuinya.
Gerakan separatis masih menjadi isu keamanan dalam negeri, baik dalanri
bentuk gerakan separatis politik maupun gerakan separatis bersenjata. Indonesia
menempatkan separatisme sebagai ancaman yang serius, karena secara
langsung mengancam keutuhan wilayah NKRI dan mengancam keselamatan
bangsa. Akar masalah separatisme terletak pada distribusi hak-hak politik,
ekonomi, dan distribusi keadilan yang tidak merata, yang menyebabkan kelompok
tertentu merasa tidak nyaman untuk tinggal di dalam naungan NKRI. Selama akar
masalah tersebut tidak dipecahkan, potensi separatisme akan selalu ada. Bangsa
Indonesia menyadari dan memiliki komitmen bahwa berada dalam wadah NKRI
merupakan putusan politik yang tepat dan final. Sesuai dengan amanat Undang-
Undang, pertahanan negara berfungsi untuk menjamin keutuhan wilayah NKRI.
Namun perlu diakui, usaha untuk mengatasi akar masalah separatisme belum
dapat diwujudkan secara penuh, antara lain akibat belum merata dan terpadunya
pembangunan nasional. Semua permasalahan diatas tentunya akan sangat
membebani upaya Indoneia untuk mengambil alih pengelolaan lalu lintas udara
nasional di wilayah udara Kepulauan Riau dan Natuna.
19. Peluang dan Kendala
Dengan melihat berbagai kecenderungan perkembangan lingkungan
strategis Global, Regional dan Nasional tersebut diatas, dapat memunculkan
peluang dan kendala yang akan mempengaruhi terhadap konsepsi optimalisasi
pengelolaan lalu lintas udara nasional.
a. Peluang
1) Perkembangan Teknologi Informasi dan transformasi dalam
arus globalisasi dunia penerbangan telah mempercepat perubahan
sistem pengelolaan lalu lintas udara secara global yang semula
berbasis konvensional berubah menjadi berbasis teknologi satelit
(Future Air Navigation System/ FANS). Kecenderungan -
kecenderungan global yang terjadi tersebut tentunya memberikan
52

