Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
a) Memproduksi fosfat bahan industri pupuk dengan
menggunakan sumber bahan baku dalam negeri dan
dengan karakteristik kimia dan fisika dari kandungan fosfat
tersebut;
b) Memproduksi garam dengan berbagai grade untuk bahan
baku industri makanan/minuman dan industri farmasi;
c) Memproduksi precipitated calcium carbonate di dalam
negeri yang dapat digunakan untuk filler pada industri
kertas, industri kimia dan industri farmasi;
d) Memproduksi pellets, billets, pig dan sponge iron dan
lainnya untuk bahan industri baja (gambar 7 dan 8);
e) Mengembangkan industri pemumian tembaga dengan
melalui proses peleburan, penyulingan dan penyulingan
akhir (gambar 9);
f) Dari tambang bauksit memproduksi “produk antara”
aluminium scrap dan aluminium ingot, serta “produk hilir”
aluminium rod, aluminium sheet, aluminium tube,
aluminium flat bar, aluminium round bar, aluminium square
bar (gambar 10);
g) Mengembangkan industri semi-processed nickel matte
atau disebut feronikel di industri hulu (peleburan) dan
industri hilir (pemumian) menghasilkan nikel kadar tinggi
dengan konsntrasi nikel >99% (gambar 11);
h) Mengembangkan industri pemumian emas dengan
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan;
i) Mengembangkan industri smelter dengan berbagai
kapasitas untuk keperluan industri di dalam negeri;
j) Kementerian ESDM bekerjasama dengan Kementerian-
kementerian Perdagangan, Perindustrian serta Riset dan
Teknologi untuk secara berkala setiap tahun melakukan
survei dan studi pasar produk-produk industri mineral
83

