Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

22

berbagai problema organisasi, manajemen, serta mengidentifikasi berbagai
faktor internal dan eksternal, yang berpengaruh terhadap Polri, termasuk
berfikir strategis, menerapkan manajemen strategis, serta menjalankan
perencanaan strategis. Walaupun mengakui ketidakpastian masa depan,
Polri perlu menjalankan strategi antisipasi pro-aktif, positif, cepat dan tepat,
tidak tergantung pada siapapun dan apapun, namun mengandalkan
kemampuan dirinya sendiri.7

       Selanjutnya, Tinjauan Pustaka dalam bab ini mengkaji pemikiran
Jenderal Pol (Purn) Drs. Kunarto MBA, berjudul ‘Intelijen Polri : Sejarah-
Perspektif-Aspek dan Prospeknya’, yang menyarankan Polri berperan
sebagai Polisi Negara, dan bukannya alat Pemerintah. Karena itu, Polri
harus berpihak kepada rakyat dengan penuh kasih sayang, dengan tetap
bersikap tegas, lugas, dan tuntas. Lembaga intelijen Polri diharapkan
menjadi lokomotif penggerak dinamika Polri, dengan menampilkan
keteladanan, dan berada ditangan mereka yang berpengetahuan, kritis,
kreatif, inovatif, memiliki banyak ide, dan penuh dedikasi. Secara khusus
ditekankan perlunya membangun Visi Intelijen Kepolisian berdasarkan
prinsip-prinsip keberanian, kejujuran, kebenaran, serta senantiasa waspada
dan berani, termasuk terpercaya karena benar dan jujur.

        Buku ini juga mengingatkan agar Polsek mampu berperan sebagai
basis deteksi dini, karena telah dirancang untuk memiliki sistem
perencanaan yang mantap, tanpa mereka harus berfikir berat. Karena itu,
sudah pada tempatnyalah jika manajemen Polri mampu mendukung tugas-
tugas Polsek melalui mekanisme : program pencapaian sasaran, dukungan
 personil, material, dana, dan metode.8

 7 Jenderal Polisi (Purn) Drs. Kunarto MBA, 2001 ,Perilaku Organisasi Polri, Jakarta: Cipta
 Manunggal.
 8 Jenderal Pol (Purn) Drs. Kunarto, 1999, Intelijen Polri: Sejarah, Perspektif, Aspekdan
 Prospeknya, Jakarta: Cipta Manunggal.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13