Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

18

       i. Peraturan Menteri Kesehatan Rl nomor 903/Menkes/per/V/2011 tentang
             Pedoman Program Jaminan Kesehatan Nasional, Keputusan Menkes
             1259/Menkes/SK/XII/2009 tentang Juknis Pelayanan Jamkesmas Bagi
             Maskin Akibat Bencana, Penghuni Panti Sosial, LAPAS sert RUTAN,
             Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
             1097/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan
             Kesehatan Dasar Jamkesmas
             Ketiga peraturan Menteri Kesehatan merupakan regulasi dalam operasional
             dari kepesertaan, petunjuk teknis pelayanan.

    9. Landasan Teori
         a. Jaminan Kesehatan

                   Keluhan terbanyak dari masyarakat kepada sektor kesehatan adalah
         mahalnya biaya kesehatan, walaupun hampir semua orang mengenal pepatah
         yang menyatakan bahwa lebih murah mencegah penyakit daripada mengobati.
         Jangan jatuh sakit kalau tidak mau keluar banyak uang. Mahalnya biaya
         pengobatan disebabkan karena teknologi kedokteran sangat dinamis, dan setiap
         penemuan teknologi kedokteran tidak murah harganya. Industri pelayanan
         kesehatan adalah industri yang padat pakar dan padat dana. Kemajuan dari
         teknologi kesehatan sudah terbukti kemanjurannya dengan meningkatkanya usia
         harapan hidup (UHH), yang merupakan salah satu indikator kemakmuran. WHO
         dalam laporan tahun 2010, yang berjudul "Health System Financing, towards
         Univesal Coverageā€,

         Rendahnya status kesehatan masyarakat disebabkan karena masyarakat
         sulitnya mengakses fasilitas kesehatan. Ada tiga hal yang menyebabkan
         masyarakat tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan yaitu11:

              1) Keadaan geografik yang sangat sulit untuk mencapai fasilitas kesehatan,
                  terutama untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman, perbatasan atau

11 William C Hsiao.2007. Social Health insurance for Developing Nations, World Bank, Washington DC
   11   12   13   14   15   16   17