Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
13
7. Paradigma nasional
a. Pancasila sebagai Landasan Idiil.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini
terutama dalam era reformasi, bangsa Indonesia sebagai
bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat
agar tidak terombang ambing di tengah-tengah masyarakat
internasional. Dengan kata lain bangsa Indonesia harus
memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini
dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan atau
hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berakar dari sejarah bangsa. Jadi secara
historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu berdasarkan fakta
obyektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Dewasa ini Pancasila
sedang mengalami cobaan atau ujian yang cukup berat untuk
kesekian kalinya.baik dalam kaitannya dengan eksistensi
Pancasila itu sendiri maupun aktualisasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
walaupun dalam proses reformasi melalui sidang istimewa MPR
melalui Tap No. XVIII/MPR/1998 dinyatakan kembali kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Tidak
dapat disangkal bahwa dalam kurun waktu lebih dari empat
belas tahun terakhir setelah era reformasi perhatian warga
masyarakat, baik perorangan, kelompok maupun kelembagaan,
baik pemerintah maupun non-pemerintah, terhadap Pancasila
cenderung makin berkurang. Mulai muncul sikap-sikap sinis

