Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI

39

Kartu ini terus digunakan di Malaya sehingga setelah merdeka pada tahun
31 Agustus 1957 sebagai tanda penduduk.

Pada 2 Agustus 1960, setelah tamatnya Darurat di Malaya,
pemerintah Malaya telah memperkenalkan kartu identifikasi jenis baru
untuk menggantikan Kartu Beras. Kartu Identitas baru ini dibuat dengan
fitur keamanan yang lebih baik dan disaluti dengan plastik untuk
ketahanan. Ini juga dikenal sebagai Kartu Identitas Plastik.Pemilik satu
Kartu Identitas Plastik adalah Perdana Menteri Pertama Malaya, Tunku
Abdul Rahman dengan nomor identifikasi 0000001.Istrinya menjadi pemilik
kedua dengan nomor identifikasi 0000002. Mulai saat itu, semua nomor
kartu identitas Malaysia membedakan jenis kelamin pemiliknya dengan
nomor paling akhir yaitu, bilangan ganjil untuk pria dan nomor genap untuk
perempuan.

Kartu Identitas Plastik ini bertahan cukup lama, sehingga tahun
1990, sebelum ia berubah ke kartu identifikasi jenis baru. Pada 1990, JPN
telah memutuskan untuk menyimpan data pendudukan secara digital
sepenuhnya. Kartu Identitas Plastik masih menggunakan metode manual
yaitu informasi pada kartu ditulis dengan pena khusus.

Pada tahun 1990, JPN telah mengeluarkan kartu identifikasi versi
baru. Kartu Identitas ini dikenal sebagai Kartu Identitas Bermutu Tinggi
(KPT). Perubahan paling penting pada KPT adalah petunjuk sistem nomor
identifikasi yang baru, menggunakan 12 digit. KPT dikeluarkan secara
terkomputerisasi sepenuhnya. Foto pemilik berwarna hitam putih dan ada
barkod di muka belakang kartu. Pada tahun 1999, JPN telah telah
menambah baik KPT dengan mencetak foto pemilik dengan cetakan
berwarna. Sesuai dengan usaha pemerintah Malaysia untuk mencapai
negara taraf negara maju menjelang tahun 2020, pemerintah juga
membuat MSC atau Multimedia Super Corridor. Antara cabang utama MSC
adalah kartu identitas diri berteknologi tinggi. Pada tahun 2001, JPN telah
memperkenalkan Kartu Identitas Pelbagaiguna (Government Multipurpose