Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum

Kesadaran akan arti pentingnya kualitas sumber daya manusia semakin tinggi.
Berbagai persoalan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara akhirnya bermura pada dua hal, pertama sistem yang dipandang tidak
berfungsi dengan baik dan kedua disebabkan karena faktor sumber daya
manusianya. Dalam kaitan tersebut, tidaklah mengherankan apabila Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menjadi pihak yang harus paling bertanggung jawab
atas rendahnya kualitas sumber daya manusia. Sementara itu, perlu dipahami
bahwa pendidikan merupakan salah satu urusan yang telah didesentralisasikan
kepada pemerintah kabupaten dan propinsi. Hingga saat ini terdapat 521
Kabupaten/Koyta dan 34 Propinsi diseluruh Indonesia serta jumlah siswa SD/MI
hingga Perguruan Tinggi mencapai lebih dari 55 juta siswa. Jumlah sekolah
mencapai lebih dari 240 ribu sementara Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
mencapai lebih dari 3,000. Sekalipun pendidikan telah didesentralisasikan tetapi
peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih sangat dominan.

Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa salah satu kelemahan daya saing
global Indonesia selama tiga tahun terakhir adalah menyangkut kemampuan
berinovasi, kesiapan teknologi dan riset serta pendidikan tinggi. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
bertanggung jawab atas pengembangan pendidikan tinggi hingga saat ini belum
memiliki grand design riset yang diperlukan bagi Indonesia. Padahal resources di
Perguruan Tinggi sangat besar. Belum lagi kemampuan para peneliti diberbagai
kementerian dan lembaga juga belum dimanfaatkan secara optimal. Badan
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Lembaga llmu Pengetahuan
Indonesi (LIPI), dan Kementerian Riset dan Teknologi memiliki agenda masing-
masing. Kurangnya sinergitas antar lembaga mengakibatkan kegiatan riset dasar
dan strategis tidak berjalan dengan baik. Indikatornya sangat jelas bahwa jumlah

Page112