Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
bahwa ideologi transnasional berpotensi memecah belah bangsa Indonesia dan
merusak tata-cara beragama umat Islam.59
Noorhaidi Hasan dalam bukunya Islam Politik Di Dunia Kontemporer (2012)
juga menyatakan bahwa setelah tumbangnya rezim Orde Baru, maka umat Islam
di Indonesia mulai disusupi gerakan Islam transnasional yang memaksa muslim
Indonesia secara aktif merespons isu-isu internasional, kritis terhadap sistem
politik, sosial dan ekonomi yang ada, serta melahirkan milisi-milisi radikal. Melalui
aksi-aksi radikalnya, kelompok Islam transnasional memperlihatkan tekad mereka
untuk menempatkan diri sebagai pembela Islam yang terdepan.60 Sejalan dengan
kondisi kekuatan Islam lokal yang belum direvitalisasi, maka dapat dipetakan
beberapa kondisi saat ini sebagai berikut:
a. Pudarnya nasionalisme basis massa Islam lokal. Nasionalisme
terhadap NKRI sebenarnya merupakan komitmen tak terbantahkan atas NU
dan Muhammadiyah dalam mengawal Indonesia. Dalam Munas NU Tahun
1983 telah dirumuskan tiga komitmen NU terhadap Pancasila, yaitu pertama,
Pancasila bukan agama dan tidak bisa menggantikan agama; kedua,
Pancasila bisa menjadi wahana implementasi hukum Islam; ketiga, Pancasila
tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.61 Hal ini diperkuat oleh komitmen
Muhammadiyah melalui pernyataan Ketua Umum Pengurus Pusat
Muhammadiyah, HM Din Syamsudin, yang mengatakan Pancasila dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati bagi warga
dari organisasi yang dipimpinnya.62 Bagi kedua Ormas tersebut, Islam dan
Pancasila dapat berjalan saling menunjang dan saling mengokohkan, dan
tidak ada lagi pertentangan antara agama Islam dan Pancasila 63 Namun
demikian, komitmen resmi kedua Ormas Islam terbesar tersebut terhadap
Pancasila ternyata tidak diikuti dengan kenyataan yang ada di lapangan,
bahwa nasionalisme kebangsaan pada basis massa Islam lokal kini berada
pada titik rendah. Dalam survey yang diadakan oleh Pew Research pada
59 Wahid, KH Abdulrahman (ed), Ilusi Negara Islam - Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, Jakarta
W ahid Institute, 2009.
60 Hasan, Noorhaidi, Op. Cit, hal. 157.
61 Ibid.
62 Kompas, Pancasila Harga Mati bagi Muhammadiyah, online di http://nasional.kompas.com/
read/2011/07/22/07222244/Pancasila.H arga.M ati.bagi.Muhammadiyah (diunduh 9 Septem ber 2013)
63 Misrawi, Zuhairi, Hasyim Asyari - Moderasi, Keumatan dan Kebangsaan, Jakarta, Kompas Media
Nusantara, 2010, hal. 275

