Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
Bisa disimpulkan, NU dan Muhammadiyah kini bahkan tidak bisa lagi
memainkan perannya sebagai kelompok arus utama dari Islam Indonesia.
Dalam kasus-kasus konflik dan kekerasan atas nama agama, maka
intimidasi sistematis yang dilakukan kelompok-kelompok Islam baru ini bukan
hanya tidak dapat dibendung oleh NU dan Muhammadiyah, tapi dalam
beberapa hal seperti dibiarkan dan mendapat dukungan moral-teologis dari
beberapa elemen internal NU dan Muhammadiyah. Hanya beberapa figur
penting seperti almarhum Gus Dur dan Syafii Ma’arif yang mau turun gunung
dan bertarung menentang bentuk-bentuk radikalisme dan fundamentalsime
yang makin menggejala.66 Struktur organisasi NU dan Muhammadiyah ada
di Lampiran 4 dan 5.
c. Pudarnya budaya toleransi keagamaan dan maraknya aksi
kekerasan yang dilakukan masyarakat muslim Indonesia. Maraknya
kasus terorisme dan radikalisme dengan mengatasnamakan sebagai
“pembela Islam” terjadi begitu luas terutama sejak era reformasi, adalah hasil
dari infiltrasi gerakan Islam transnasional. Bahkan KH Syaid Aqil Siradj
menyebutkan bahwa' berbagai yayasan Islam berideologi Salafi-Wahhabi
adalah penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin
pengeboman di Indonesia.67 Dan jumlah yayasan ini yang terlihat di
permukaan, karena gerakan mereka sudah masuk hingga tingkat pedesaan.
Tidak heran jika sejak NKRI berdiri, telah terjadi 558 kasus terorisme terjadi,
namun 90% justru terjadi setelah era reformasi.68 Sejak terjadinya Bom Bali
2002, telah ditangkap 840 pelaku teroris,69 namun pada tahun 2013, masih
terjadi 14 kasus terorisme.70 Keberpihakan umat Islam Indonesia atas
penggunaan aksi radikalisme dan terorisme atas nama agama terwakili oleh
survei pada tahun 2007, ketika 59% masyarakat ternyata semakin yakin
akan dukungannya terhadap aksi Usamah bin Laden, padahal pada tahun
66 ibid.
67 Ibid.
68 Global Terrorism Data Base, online di http://www.start.umd.edu/gtd/search/Results.aspx? country=93
(diunduh 1 September 2013)
69 Bisnis Online, Terorisme: Sudah 840 Anggota Jaringan Terorisme yang Ditangkap, online di
http://www.bisnis-kti.eom/index.php/2013/03/terorisme-sudah-840-anggota-jaringan-terorisme-yang-
ditangkap/(diunduh 1 September 2013)
70 Koran Jakarta Online, Kapolri: Aksi Teror pada 2013 Makin Meningkat, online di http://koran-
jakarta.com/index.php/detail/view01/109124 (diunduh 1 September 2013)

