Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19

dengan kehidupan masyarakat. Untuk itu, manusia menciptakan
  kebudayaan. Karena itu, dalam konteks pengertian kebudayaan, sukar
  mendapatkan satu definisi yang lengkap dalam arti definisi yang tegas dan
  terperinci untuk dapat menjelaskan konsep kebudayaan, karena sampai
  kini pun para ahli antropologi setidaknya masih diliputi oleh dua aliran
 dalam pemahaman kebudayaan, yaitu: (1) aliran behavioral; dan (2) aliran
 ideational. Aliran yang pertama, menyatakan, bahwa kebudayaan dilihat
 sebagai a total way of life yang dalam kehidupan sehari-hari manusia
 dipengaruhi oleh tujuh unsur kebudayaan, yaitu: bahasa, sistem teknologi,
 sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan
 sistem religi. Sedangkan, aliran yang kedua lebih menekankan, bahwa
 kebudayaan sebagai sesuatu yang abstrak, sesuatu yang bersifat
 gagasan dan pemikiran yang berfungsi untuk membentuk pola perilaku
 yang khas pada suatu komunitas pendukung kebudayaan. Dari pengertian
 kebudayaan itu, tampak kebudayaan sebagai wahana dan wacana bagi
 masyarakat untuk terus menerus menyesuaikan diri atau merespons
perubahan baik yang diakibatkan dari dalam maupun perubahan dari luar
kebudayaannya tanpa harus menghilangkan identitas kebudayaannya.
Respons penyesuaian diri masyarakat seperti itulah yang kemudian
dikenal sebagai proses untuk menjadi pintar dan berpengetahuan warga
masyarakat guna mempertahankan dan melangsungkan kehidupannya.
Peneguhan terus menerus hal serupa itu, dalam praktek kebudayaan
dikenal sebagai tradisi (Nasruddin 2011).
b. Tradisi

    Tradisi berarti traditum, segala sesuatu yang ditansmisikan, diwariskan
oleh masa lalu ke masa sekarang, berupa pola-pola atau citra (image) dari
tingkah laku termasuk di dalamnya kepercayaan, aturan, anjuran dan
larangan untuk menjalankan kembali pola-pola tingkah laku yang terus
menerus mengalami perubahan. Dalam prakteknya, tradisi berwujud pada
suatu aktivitas yang dilakukan secara terus menerus dan berulang
sebagai upaya peneguhan pola-pola tingkah laku yang bersandar pada
   14   15   16   17   18   19   20