Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

2

sekarang masih tidak aman dalam kerukunan hidup beragama, kerukunan
antar sukubangsa dan tidak adanya pembauran satu dengan lainnya. Apa
yang terjadi di Indonesia saat ini tentunya akan membawa dampak negatif
di mata dunia Internasional dan dapat mengurangi ketertarikan investor
untuk datang dan menanamkan modalnya di Indonesia. Jika hal ini terus
berlanjut, tentunya mimpi kita untuk menjadi Negara yang maju tidak akan
pernah terwujud dan bahkan kita akan selalu terpuruk dalam dunia
kemiskinan.

Semua yang disebutkan di atas adalah contoh-contoh bahwa ada
sebagian kelompok di Negara kita yang tidak bisa menghargai
keberbedaan, kelompok lain dipaksa harus sepaham dengan mereka,
tidak bisa menghargai kelompok lain dan mnganggap kelompok lain
sebagai kelompok yang sesat dan sebagainya dan menganggap
kelompok lain yang merusak dan mengotori nilai-nilai agama. Dengan
beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, saya menduga bahwa banyak
orang yang tidak paham tentang apa itu nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam pancasila, multikulturalisme dan pluralisme. Atau ada kemungkinan
mereka paham betul dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
pancasila, mengerti tentang multikulturalisme dan pluralisme, namun
mereka enggan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Atau
ada kemungkinan mereka menganggap nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam
agama yang mereka yakini, tidak sejalan dengan multikulturalisme dan
pluralisme.

Bukan saja konflik antar agama, sesama agama dan antar suku
bangsa yang masih merajalela di Negara Republik Indonesia ini, namun
pembauran antar suku bangsa juga masih menjadi persoalan penting
yang harus kita selesaikan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
masih menemukan sukubangsa yang masih sulit untuk berbaur dengan
sukubangsa lain dan mereka masih hidup dalam kelompok-kelompok
tertentu dan hanya dapat berbaur dengan kelopoknya sendiri. Kita juga