Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
21
1) Pulau Rondo. Berada di Provinsi Aceh berbatasan dengan
India. Luas darjtan ± 2,8 km2, tidak berpenduduk, terdapat fasilitas
menara suar, secara geografis sangat strategis karena berada pada
jaiur pelayaran intemasional. Merupakan pintu masuk Selat Malaka
dari arah Utara. Terdapat beberapa sumber daya hayati baik
perikanan, terumbu karang maupun komponen-komponen penting
yang merupakan lumpur endapan berasal dari bumi. Potensi-potensi
tersebut belum dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka
pengembangan pulau, perairan serta lingkungan di sekitarnya.
2) Pulau Berhala. Berada di Selat Malaka berbatasan
dengan negara Malaysia masuk wiiayah Provinsi Sumut. Luas
daratan ± 2,5 km2, tidak berpenduduk tetapi sering disinggahi
nelayan untuk mengambil air tawar. Terdapat fasilitas menara suar,
sangat strategis karena terletak di tengah jaiur pelayaran
intemasional. Memiliki hutan tropis, potensi.keanekaragaman hayati
yang tinggi, dikelilingi hamparan terumbu karang yang indah untuk
dijadikan tempat pariwisata. Potensi-potensi tersebut belum dikelola
secara maksimal oleh pemenntah dalam rangka pengembangan
pulau.
3) Pulau Nipa. Berada di Provinsi Riau dan berbatasan
dengan Singapura. Luas daratan ± 0,9 km2, tidak berpenduduk dan
terdapat fasilitas menara suar. Dengan posisinya sekarang pulau
Nipa menjadi strategis dalam aksesbilitas dan pengawasan terhadap
lalu lintas di jaiur pelayaran intemasional. Memiliki potensi wisata
dan hutan mangrove, 80 % merupakan batuan karang mati dan 20
% merupakan batuan berpasir. Disekitar pulau ini pemah dijadikan
tempat penambangan pasir, mengakibatkan terjadi abrasi yang
mengancam tenggelamnya pulau ditengah pelayaran lalu lintas
intemasional yang firekuensinya tinggi. Potensi-potensi yang ada
belum diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah.

