Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
23
maksimal oleh pemerintah dalam rangka pengembangan pulau dan
perairan di sekitarnya.
8) Pulau Fani. Berada di Samudra Pasifik, berbatasan
langsung dengan Palau, Masuk Wilayah provinsi Papua. Luas
daratan ± 7 Km2, tidak berpenduduk, tidak terdapat menara suar,
Merupakan tempat persinggahan nelayan Filipina dan Palau,
memiliki potensi kekayaan sumber daya hayati, perikanan, mineral
dan wisata bahari. Potensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh pemerintah dalam rangka pengembangan
pulau, perairan serta lingkungan di sekitarnya.
9) Pulau Fanildo. Berada di Samudra Pasifik, berbatasan
langsung dengan Palau, Masuk Wilayah provinsi Papua. Luas
daratan ± 0,8 km2, tidak berpenduduk, tidak terdapat menara suar,
namun memiliki pantai berpasir dan terumbu karang, potensi
kekayaan sumber daya hayati, perikanan, mineral serta wisata
bahari. Potensi-potensi tersebut belum dikelola secara maksimal
oleh pemerintah dalam rangka pengembangan pulau.
10) Pulau Brass. Berada di Samudra Pasifik, berbatasan
langsung dengan Palau. Masuk Wilayah provinsi Papua. Luas
daratan ± 3,375 km,2 berpenduduk dan terdapat menara suar,
memiliki potensi kekayaan sumber daya hayati, perikanan, mineral
serta wisata bahari dan terdapat pohon kelapa, namun potensi-
potensi tersebut belum dikelola secara maksimal oleh pemerintah
dalam rangka pengembangan pulau serta lingkungan sekitarnya.
11) Pulau Batek Berada di laut Sawu berbatasan dengan
RDTL, masuk di wilayah NTT. Luas daratan ± 2,5 km2, tidak
berpenduduk, namun terdapat menara suar, memiliki potensi
kekayaan perikanan laut, menjadi tempat bertelumya penyu-penyu
serta lokasi migrasi lumba-lumba. sumber daya mineral serta wisata

