Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

OPTIMALISASI IPTEK Dl BIDANG PERTANIAN GUNA TERWUJUDNYA KETAHANAN
             PANGAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

an. Dengan menempatkan Pasal 33 1945 di bawah judul Bab Kesejahteraan
Sosial itu, berarti pembangunan ekonomi nasional haruslah bermuara pada
peningkatan kesejahteraan sosial. Peningkatan kesejahteraan sosial
merupakan indikator untuk keberhasilan pembangunan, bukan semata-mata
pertumbuhan ekonomi apalagi kemegahan pembangunan fisik. Pasal 33 UUD
1945 adalah pasal yang mulia, pasal yang mengutamakan kepentingan
bersama masyarakat, tanpa mengabaikan kepentingan individu orang-
perorang. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal restrukturisasi ekonomi, pasal
untuk mengatasi ketimpangan struktural ekonomi. Dalam Penjelasan Pasal 33
UUD 1945 dinyatakan bahwa "... Perekonomian berdasar atas demokrasi
ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus
dikuasai oleh negara. Kalau tidak tampuk produksi jatuh ke tangan orang-
orang yang berkuasa dan rakyat banyak ditindasinya ...". Hal ini menunjukkan
bahwa sudah diantasipasi oleh UUD 1945 bahwa orang-orang yang berkuasa
memungkinkan menyalahgunakan kekuasaan, dengan cara ber-KKN karena
dengan sengaja menyalah-artikan asas kekeluargaan. Berdasarkan Pasal 33
UUD 1945 ini, kondisi ketahanan pangan kita saat ini dapat dipertanyakan
pengelolaannya. Karena tidak hanya masalah impor pangan yang sudah pada
taraf mengkhawatirkan, tetapi industri-industri besar pengolahan pangan yang
berkembang di Indonesia umumnya merupakan industri multinasional dengan
pengelolaan modal asing. Investasi asing tentunya bukan hal yang
diharamkan, namun demikian porsi kepentingan nasional harus menjadi
pertimbangan sebesar-besamya. Dengan dasar itulah, optimalisasi ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang pertanian dari sektor produksi (hulu)
sampai dengan sektor pengolahan pasca panen (hilir) sangat penting dikuasai
dan diterapkan untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan.

c. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional

         Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara keanekaragaman
memerlukan suatu perekat agar bangsa yang plural dapat bersatu. Suatu

                                                        15
   10   11   12   13   14   15   16   17