Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

OPTIMALISASIIPTEK Dl BIDANG PERTANIAN GUNA TERWUJUDNYA KETAHANAN
PANGAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

                        BAB II
         LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum

         Tuntutan atas pemerataan dan keadilan dalam bidang pangan merupakan
hak asasi manusia yang hams diperhatikan sepenuhnya oleh pemehntah dalam
upaya mensejahterakan rakyatnya. Pembangunan ketahanan pangan ke depan
akan menghadapi berbagai tantangan baik itu disebabkan oleh pengaruh alam
seperti adanya pembahan iklim, hama penyaklt, atau dikarenakan kebijakan yang
tidak mendukung seperti konversi lahan pertanian, pencabutan subsidi tertiadap
input produksi, pembebasan tariff impor pangan, atau adanya pembahan
kebijakan pangan dari beberapa negara penghasil pangan seperti Brazil dan Uni
Eropa yang mengeluarkan kebijakan melarang ekspor pangan ke negara lain
karena dipergunakan sebagai bahan bakar (biofuel).

         Sebagai negara yang dikamniai kelimpahan sumber pangan, Indonesia
mempunyai potensi untuk pengembangan pangan baik untuk pemenuhan
kebutuhan dalam negeri, maupun sebagai komoditas/produk perdagangan antar
negara. Di sisi lain, banyak bahan pangan altematif yang tersebar di selumh
wilayah nusantara yang belum mendapatkan sentuhan teknologi, baik teknologi
budidaya, maupun teknologi pengolahan pangan. Pada prinsipnya ketahanan
pangan tidak hanya mencakup ketersediaan pangan saja, tetapi juga kemampuan
untuk mengakses (membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan
pada pihak manapun. Oleh sebab itu, diperlukannya diversifikasi pola konsumsi
pangan untuk meminimalisir ketergantungan pangan tertiadap produk tertentu.
Penganekaragaman konsumsi pangan mempakan salah satu langkah didalam
meningkatkan ketahanan pangan mmah tangga dan nasional. Bentuk-bentuk
upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut, apakah dalam upaya
produksi, penganeka ragaman sumber pangan dan bentuk produk olahan,
menjaga keamanan pangan, sampai diterimanya pangan oleh konsumen
memerlukan peran optimal dari iptek untuk mengawal keberhasilan di setiap
tahapan. Upaya pemanfaatan iptek di bidang pertanian untuk mewujudkan

                                                             12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17