Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

32

       terlihat pula dari banyaknya daerah yang menetapkan berbagai
       pungutan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

                Pembentukan DOB juga dipengaruhi faktor maraknya
       pertumbuhan partai politik. Adanya DOB akan membuka jabatan dan
       posisi baru di daerah. Dalam kondisi demikian, timbul pertanyaan
       apakah kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan publik pada
       akhirnya benar-benar meningkat setelah daerah tersebut dimekarkan?

                Pada tahun 2005, Bappenas telah melakukan Evaluasi
       Kebijakan Pembentukan Daerah Otonom Baru; Kajian Kelembagaan,
       Sumberdaya Aparatur dan Keuangan di Daerah Otonom baru untuk
       optimalisasi pelayanan masyarakat. Kajian ini secara khusus
       mempelajari permasalahan yang terkait pembangunan DOB dan
       sektor yang menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi di
       beberapa kabupaten. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun
       pendapatan asli daerah (PAD) meningkat, namun ketergantungan
       daerah terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) masih tetap tinggi.
       Proporsi belanja rutin masih lebih kecil dibandingkan proporsi belanja
       pembangunan, meskipun ada peningkatan. Berdasarkan hal tersebut,
      maka responden menyatakan kualitas pelayanan masyarakat belum
      meningkat karena pemerintah daerah otonom baru di tahun-tahun
      awal lebih memprioritaskan pembenahan kelembagaan, infrastruktur
      kelembagaan, personil dan keuangan daerah dibandingkan dengan
      pelayanan masyarakat.11

               Pada tahun 2005, Lembaga Administrasi Negara juga telah
      melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah untuk
      periode 1999-2003. Studi yang dilakukan di 136 kabupaten/kota ini
      menyimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat, khususnya dilihat
      dari indikator ekonomi dan sosial secara umum, mengalami
      peningkatan. Namun demikian, tetap terjadi kesenjangan antara
      wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Salah
      satu input dalam evaluasi ini adalah indeks pembangunan manusia. 12

11 Bappenas, Studi Evaluasi Dampak Pemekaran Daerah, 2001-2007, Bappenas bekerja
    sama dengan UNDP, 2008, hal. 2

12 Ibid.
   11   12   13   14   15   16   17