Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

BAB III
    KONDISI PENATAAN DAERAH SAAT INI, IMPLIKASI PENATAAN

      DAERAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN
   KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP KOKOHNYA NKRI,

                             SERTA PERMASALAHANNYA

11. Umum
               Penataan daerah di Indonesia belum dilakukan secara

      terencana dan matang. Hal tersebut dapat dilihat dari maraknya
      pembentukan daerah otonom baru yang sifatnya bottom up.
      Pemerintah seakan tidak mempunyai konsep bagaimana Negara
      Kesatuan Republik Indonesia ini harus ditata dan dikelola. Meskipun
      usulan pembentukan daerah otonom secara bottom up terdengar
      sebagai sebuah kebijakan yang aspiratif, namun tidak semua usulan
      tersebut murni dari keinginan masyarakat, melainkan kepentingan elit
      politik lokal dengan pertimbangan politis dan ekonomis. Selain itu,
      dalam prinsip negara kesatuan, kedaulatan berada di tangan
      pemerintah pusat, artinya pemerintah-lah yang seharusnya lebih
      memiliki prakarsa untuk menata wilayah negara kesatuan ini.

               Ketika pembentukan daerah otonom baru hanya dilandasi oleh
      keinginan politis dan motif ekonomi dari sebagian kecil elit politik
      lokal, maka salah satu tujuan pembentukan daerah otonom baru, yaitu
      untuk menyejahterakan masyarakat setempat, akan sulit terwujud.
      Anggaran di daerah akan lebih banyak dialokasikan untuk
      kepentingan pembiayaan rutin dan pengadaan fasilitas-fasilitas baru.
      Hal ini mengakibatkan dana untuk pembangunan menjadi berkurang,
      apalagi apabila pemerintah daerah yang baru dibentuk hanya
      mengandalkan dana-dana dari pusat. Pendapatan yang didapat dari
      daerah justru berasal dari pajak-pajak dan retribusi daerah yang
      membebani masyarakat.

               Kondisi penataan daerah yang tidak terencana dan terkelola
      dengan baik, akan berimplikasi dengan tingkat kesejahteraan
      masyarakat setempat. Apabila tingkat kesejahteraan masyarakat
      menurun, maka potensi kekecewaan masyarakat akan meningkat dan

                                                   28
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17