Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
Namun setelah era reformasi sejak tahun 2000 tampak secara jelas funculnya
fenomena ketidakadilan, perilaku korupsi pejabat negara (ada sejumlah menteri, gubemur,
bupati/walikota dan pejabat negara lainnya banyak yang telah terbukti dan diputus pengadilan
sebagai koruptor) yang dirasakan oleh sebagian komponen bangsa akan menjadi sumber
aspirasi politik yang dapat memicu gerakan terorisme Iokal bermotifkan politik. Pandangan
yang muncul di masyarakat terhadap aksi teror sering pula dikaitkan dengan upaya kelompok
masyarakat tertentu yang menyuarakan aspirasi politiknya terhadap ketidakadilan dan
himpitan kemiskinan yang dirasakannya. Di samping itu, terorisme juga seringkali dikaitkan
dengan konspirasi dari segelintir golongan atas berbagai kepentingan dalam upaya memecah
belah kehidupan bemegara. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa budaya politik yang diisi
oleh orang orang yang jujur, memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan memiliki
komitmen tinggi membangun bangsa dan negara masih sebagai cita cita.
f. Gatra Ekonomi
Sejak timbulnya krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter pada pertengahan
tahun 1997, pertumbuhan ekonomi nasional sempat terhenti, akibatnya taraf hidup rakyat
Indonesia merosot cukup tajam. Jumlah penduduk miskin dan tingkat pengangguran
meningkat pesat, sementara itu reformasi ekonomi untuk memulihkan kesejahteraan rakyat
dirasakan beijalan lambat. Hasil penelitian Todaro (2000) mengungkapkan bahwa dunia
ketiga (negara negara berkembang) belum lagi memanfaatkan secara optimal sumber daya
daya atau sumber produksi, tenaga keija dan modal untuk kepentingan pembangunan bangsa.
Sementara itu strategi pertumbuhan ekspor sebagian besar hasilnya hanya dinikmati pihak
pihak asing dan orang orang tertentu di dalam negeri. Menurut Todaro keadan ini bukan
hanya akan mengacaukan struktur ekonomi domestik dan membawanya kearah yang salah,
tetapi juga akan mengabadikan karakter internal dan ekstemal dualistik serta inegaliter (tidak
adil hanya menguntungkan kelompok tertentu) atas pertumbuhan ekonomi tersebut.
Dengan demikian tampak bahwa, berbagai persoalan ekonomi yang teijadi telah
melemahkan ketahanan ekonomi nasional, menimbulkan berbagai bentuk kesenjangan sosial
serta menghambat kemampuan mengatasi krisis. Di samping itu, pelaksanaan program
pembangunan yang kurang merata telah menimbulkan kesenjangan pertumbuhan antar
daerah, antara perkotaan dan pedesaan, antar kawasan seperti kawasan barat dan kawasan
timur Indonesia, maupun antar golongan masyarakat Pelaksanaan pembangunan yang tidak
merata ini, menimbulkan gejolak sosial dan konflik antar masyarakat mudah teijadi
berpotensi munculnya aksi terorisme dan sebagai ancaman bagi ketahanan nasional.
46

