Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
Kondisi seperti ini oleh setiap warga negara dan pemimpin patut diwaspadai, karena
keadaan masyarakat yang demikian ini dapat sebagai salah satu media bagi tumbuh subumya
sel-sel terorisme di Indonesia. Terungkapnya jaringan dan pelaku aksi teror yang melibatkan
kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi merupakan keberhasilan
gerakan terorisme dalam merekrut anggotanya. Tingkat struktur dan karakter pertumbuhan
ekonomi usaha kecil dan mikro diberbagai bidang seperti pertanian, petemakan, industri
rumah tangga, perdagangan dan sebagainya digerakkan lebih dinamis lagi. Kelompok usaha
kecil dan mikro akan dapat menikmati kesejahteraan apabila keterampilan dan pengetahuan
mereka meningkat terns, kemudian kemampuan daya beli masyarakat terns meningkat,
sedangkan usaha usaha monopoli bagi usaha besar dapat dikendalikan secara proporsional.
g. Gatra Sosial Budaya
Budaya menggambarkan earn kita melakukan segala sesuatu, jadi Sagala (2008:111)
menegaskan budaya merupakan tingkah laku dan gejala sosial yang menggambarkan identitas
dan citra suatu masyarakat. Setiap orang terlibat dalam proses perubahan nilai dan budaya,
oleh karena itu budaya eksis karena ada pelakunya yaitu orang orang yang bertingkah laku
mengikuti norma dan etika yang menjadi budaya dalam masyarakatnya. Bangsa Indonesia
ditakdirkan tumbuh dan berkembang dalam situasi keanekaragaman budaya, suku, adat
istiadat, ras dan agama. Kondisi objektif bangsa Indonesia ini turut mempengaruhi tatanan
kehidupan sosialnya dan sistem nilai yang dianutnya. Keragaman budaya ini mempengaruhi
pola komunikasi, kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model bagi tindakan
penyesuaian diri dalam kehidupan masyarakat
Pada satu sisi, keanekaragaman komponen bangsa dapat dipandang sebagai potensi
nasional untuk membangun bangsa. Pada sisi lain, keanekaragaman dapat dipandang sebagai
potensi konflik yang dapat menjadi pemicu desintegrasi bangsa. Kelompok separatis seperti
di Aceh, Maluku, Papua dan Timor-Timur (yang telah memisahkan diri) menunjukkan bahwa
Indonesia sebagai kesatuan wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke dihuni
oleh warga yang dapat terpecah belah. Belum lagi kerawanan konflik SARA yang setiap saat
dapat teijadi dan berpotensi memecah belah keutuhan NKRI. Kondisi ini merupakan faktor-
faktor yang harus diwaspadai karena kelemahan dalam pengendaliannya dapat memunculkan
tindakan yang mengarah pada gerakan terorisme yang bersifat lokal. Di samping itu, terdapat
beberapa indikasi yang perlu diwaspadai untuk menghadapi ancaman gerakan terorisme
dalam konteks sosial budaya yaitu meningkatnya solidaritas sosial serta munculnya skeptisme
dan apatisme masyarakat terhadap kondisi sosial yang dirasakan pada saat ini.
47

