Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
25
BAB III
IMPLEMENTASI KEWASPADAAN NASIONAL
TERHADAP TERORISME SAAT INI
11. Umum.
Masyarakat Indonesia merasa terhenyak ketika aksi teroris dengan
BOM bunuh diri meledak pada tanggal 15 April 2011 hari Jum’at pukul
12.20 (saat sholat jum’at) di mesjid Adz Dzikra Mapolres Kota Cirebon6.
Pelaku bom bunuh diri akhirnya diketahui bernama Muchamad Syarif
yang disinyalir mempunyai latar belakang fundamentalisme agama yang
berujung pada tindakan radikal yang sangat merugikan kepentingan
masyarakat.
Aksi teror bom bunuh diri tersebut tidak diduga muncul lagi karena
sudah sekian lama tidak menunjukkan aksinya di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Disamping itu maraknya lagi teror bom buku, bom di Kota Wisata
Cibubur, di gerbang Puspitek Serpong, di Gereja Christ Cathedral,
Gading Serpong dan di pintu air Cililitan7. Hal tersebut menyebabkan
hilangnya rasa aman di tengah-tengah masyarakat, selain itu telah
menurunkan wibawa pemerintah sebagai lembaga yang seharusnya
memberikan perlindungan dan rasa aman di tengah-tengah masyarakat
Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa aksi teroris yang marak di Indonesia
masih adanya keterkaitan dengan jaringan teroris internasional
Hal tersebut diperkuat dan dipercaya oleh masyarakat internasional,
baik intelijen Amerika Serikat, Australia, Malaysia dan Singapura bahwa
keberadaan jaringan Al-Qaeda sudah masuk ke kawasan Asia
6) Pikiran Rakyat halaman 1 tanggal 16 April 2011
7) Kompas halaman 1 dan 15 tanggal 27 April 2011

